Ketum PBNU Ibaratkan PKB bak Mobil Di-recall Pabrik imbas Salah Sistem

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Sabtu, 03 Agu 2024 20:22 WIB

Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf mengibaratkan pihaknya sebagai pabrik dan PKB sebagai mobil nan salah sistem. Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf menyinggung 'kesalahan sistem' di PKB. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengibaratkan pihaknya sebagai pabrik mobil dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai produk rilisan nan mengalami kesalahan sistem.

Menurut Gus Yahya, panggilan akrabnya, PBNU sebagai 'pabrik' PKB dapat menarik kembali produknya (recall) jika terdapat masalah alias kesalahan sistem.

"Kemarin kan ada perusahaan memproduksi mobil. Sudah dilempar ke pasar, sudah laku," ungkap Gus Yahya, dikutip dari keterangan resmi PBNU pada Sabtu (3/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ternyata ada kesalahan sistem di mobilnya. [Maka] ditarik kembali produknya untuk diperbaiki sistemnya," lanjutnya.

CNNIndonesia.com telah menghubungi Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid dan Ketua DPP PKB Daniel Djohan untuk meminta tanggapan, tetapi nan berkepentingan belum memberikan balasan.

Pernyataan Gus Yahya itu dilontarkan di tengah bentrok PKB dan PBNU nan tengah menyeruak. Polemik itu berasal dari rencana mengembalikan PKB ke pangkuan PBNU.

Ketum PBNU Gus Yahya mengakui banyak bentrok nan terjadi antara PKB dan PBNU beberapa waktu terakhir, termasuk mengenai rencana Pansus Haji.

Gus Yahya juga merespons dengan membentuk tim untuk mendalami dan mengkaji ulang hubungan antara NU dan PKB dalam Rapat Pleno PBNU nan digelar selama dua hari 27-28 Juli 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

Dua orang nan ditunjuk untuk mendalami masalah tersebut, ialah Wakil Rais Aam Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid membalas dengan menegaskan bahwa Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal Saifullah Yusuf namalain Gus Ipul kerap menggembosi PKB.

Ia beranggapan perihal itu pula nan terjadi hari ini kala PBNU berencana mengembalikan PKB ke pangkuan NU. Jazilul menegaskan PKB sedari awal menyadari penuh hubungan historis mereka dengan NU.

Dirinya mengaku tak mempersoalkan posisi PBNU yang selama ini berjarak dengan seluruh parpol, tak terkecuali PKB.

Jazilul menyatakan upaya PBNU belakangan nan mengirimkan dua utusan untuk mendalami hubungan PKB dengan NU itu tak sesuai dengan aturan.

PKB, kata dia, berdaulat sebagai parpol dengan berdasarkan UU Partai Politik, sedangkan NU melangkah berasas UU Ormas.

(frl/rzr/arh)

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional