ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Selasa, 16 Jul 2024 14:22 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf meminta maaf kepada masyarakat luas atas peristiwa lima nahdliyin yang berjumpa Presiden Israel Isaac Herzog.
Hal itu disampaikan Yahya dalam konvensi pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7).
"Saya minta maaf kepada masyarakat luas, seluruhnya, bahwa ada beberapa orang dari kalangan Nahdlatul Ulama nan tempo hari pergi ke Israel, melakukan engagement di sana," ujar Yahya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengerti dan sangat memaklumi bahwa perihal ini adalah sesuatu nan tidak patut dalam konteks suasana nan ada saat ini," imbuhnya.
Yahya mengatakan pihaknya sudah mendapatkan konfirmasi ke lembaga-lembaga di bawah PBNU terkait keberangkatan lima nahdliyin ke Israel berjumpa Herzog. Hasilnya, kata dia, tak ada koordinasi dari mereka masing-masing dengan lembaga tersebut.
"Bahwa lembaga-lembaga di bawah PBNU, yang personelnya ke Israel ini, tak tahu dan tak ada pembicaraan kelembagaan. Sehingga nan dilakukan oleh anak-anak nan berangkat ke Israel itu tanggung jawab mereka pribadi dan tak mengenai lembaga," katanya.
Sebelumnya, foto lima nahdliyin berjumpa dengan Presiden Israel Isaac Herzog beredar di media sosial. Pertemuan tersebut menuai kecaman luas dari publik.
Kelima nahdliyin itu di antaranya Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun dan Izza Annafisah Dania. Belum jelas kapan pertemuan tersebut terjadi.
PBNU telah mengecam keras tindakan mereka. Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla menganggap pertemuan nahdliyin di tengah agresi Israel ke Palestina itu sebagai sebuah tindakan nan tidak dapat diterima.
Israel sekarang tetap gencar melancarkan agresi hingga tindakan genosida ke Gaza Palestina nan mengakibatkan banyak korban sipil tewas.
(rzr/kid)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.