Ketum PBNU Nilai Pertemuan 5 Nahdliyin-Presiden Israel Inisiatif Gagal

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Selasa, 16 Jul 2024 19:09 WIB

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menilai secara substansial tidak ada nan strategis dalam pertemuan 5 Nahdliyin dengan Presiden Israel. Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menilai secara substansial tidak ada nan strategis dalam pertemuan 5 Nahdliyin dengan Presiden Israel. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menilai pertemuan lima kader Nahdlatul Ulama (NU) alias Nahdliyin dan Presiden Israel Isaac Herzog sebagai inisiatif nan kandas untuk membantu rakyat Palestina.

Dia juga mengatakan perbincangan nan dilakukan antara lima kader NU tersebut dengan Presiden Israel tak ada nan substansial untuk membantu kemerdekaan Palestina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya secara substansial tidak ada nan strategis. Itu sebabnya saya bilang bahwa ini adalah inisiatif nan saya katakan gagal, lantaran enggak ada hasil apa-apa," kata laki-laki nan berkawan disapa Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (16/7).

Ia hanya menilai mereka tak bisa menilai mana nan produktif dan nan tidak untuk membantu rakyat Palestina.

"Kalau di-engage juga mereka tidak tau ini mana nan bisa produktif untuk bisa membantu rakyat palestina. nan bisa nan mana, nan enggak nan mana, ya enggak tahu," kata dia.

Di sisi lain, Gus Yahya angkat bunyi soal proses pemberangkatan lima kader NU itu ke Israel lantaran Indonesia tak mempunyai hubungan diplomatik.

Ia hanya mengatakan sudah banyak orang nan kerap keluar masuk Israel dengan langkah apapun nan tak terpantau oleh media massa.

"Nah soal berangkatnya itu bagaimana, ini kan lantaran hanya masuk buletin aja. Kan temen-temen tahu selama ini nan enggak masuk buletin itu juga sering orang keluar masuk sana dengan seenaknya dengan langkah apapun," kata dia.

"Jadi soal visa dan lain lain saya kira, itu sudah biasa, biasanya mereka jelas bahwa visanya tidak dapat dari Indonesia lantaran memang tidak ada perwakilan Israel di sini ya tapi itu bisa aja diatur," tambahnya.

Sebelumnya lima Nahdliyin berjumpa Presiden Israel beberapa waktu lalu. Mereka ialah Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun dan Izza Annafisah Dania.

(rzr/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional