TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyatakan bahwa anggaran nan dialokasikan untuk pembangunan rumah pada tahun 2025 hanya mencapai Rp 5,07 triliun. Menurutnya, biaya tersebut tetap tergolong rendah untuk memenuhi sasaran 3 juta rumah nan dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Buat IKN 2025 total sekitar Rp 1,2 triliun, berfaedah paling sekitar Rp 3,5 triliun untuk rumah. Saya mau menyampaikan data-data itu, tapi apakah saya menyerah?" ujar Maruarar Sirait dalam aktivitas Diskusi Program Tiga Juta Rumah nan diadakan di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin, 28 Oktober 2024.
Dengan keterbatasan anggaran ini, Maruarar Sirait melakukan langkah efisiensi di Direktorat Jenderal (Dirjen) Kementerian PKP, termasuk membentuk Dirjen unik nan menangani perumahan di wilayah pedesaan dan perkotaan.
Profil Maruarar Sirait
Maruarar Sirait, nan lahir di Medan, Sumatera Utara pada 23 Desember 1969, menempuh pendidikan dasarnya di SD PKSD VI di Jakarta. Ia melanjutkan ke SMPK Ora et Labora, Jakarta, lampau ke SMA Negeri 47 Jakarta untuk pendidikan menengah atasnya.
Setelah itu, dia melanjutkan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) di Bandung, di mana dia pernah menjabat sebagai Manajer KKBM Unpar Bandung. Saat kuliah, ayah dua anak ini aktif dalam organisasi mahasiswa, khususnya Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Bandung, nan memberinya banyak wawasan tentang bumi politik.
Selain aktif di GMKI, putra dari almarhum politikus senior Sabam Sirait ini juga terlibat di Resimen Mahasiswa (Menwa) Unpar, organisasi mahasiswa nan berfokus pada bela negara. Dari sinilah, dia mulai terjun ke bumi politik praktis dengan berasosiasi di PDIP sejak 1999. Pada 2004, Ara mencalonkan diri sebagai personil DPR RI melalui partai nan dipimpin oleh Megawati.
Maruarar sukses melangkah ke Senayan dan dipercaya menjadi personil Komisi XI DPR RI nan membidangi keuangan, perencanaan, dan perbankan hingga 2009. Ia kembali mencalonkan diri pada Pemilu 2009 dan 2014, serta sukses terpilih kembali. Namun, setelah tiga periode di DPR, dia tidak sukses dalam Pemilu 2019.
Iklan
Ara dikenal sebagai sosok nan tegas, kritis, murah hati, dan berpendirian kuat. Ketika terjadi rumor kenaikan nilai BBM pada 1 April 2012, dia pernah menjelaskan argumen di kembali keputusan partainya, namun juga menyuarakan support agar nilai BBM tetap stabil dan menawarkan solusi demi meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah.
Pada tahun 2023, Ara mendapat kepercayaan besar dengan ditunjuk oleh Erick Thohir sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Sepak Bola, bekerja memberantas praktik pengaturan skor dalam sepak bola Indonesia. Penunjukan ini mempertimbangkan rekam jejaknya sebagai mantan Ketua Steering Committee Piala Presiden 2015-2019.
Selain berkecimpung di politik, Maruarar juga menjabat sebagai komisaris utama di PT Potenza Sinergi dan pernah menjadi Manajer Koperasi Keluarga Besar Mahasiswa (KKBM) di Unpar Bandung.
Pada 2024, nama Maruarar Sirait muncul sebagai calon menteri dalam kabinet Prabowo Subianto, nan menurutnya bakal menuntut dedikasi tinggi. Dengan latar belakang politik nan panjang di tingkat nasional, dia sekarang memulai babak baru sebagai Menteri Perumahan di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran. Langkah politiknya menarik perhatian, terutama lantaran peralihannya dari PDIP, partai nan selama ini menaunginya, ke Gerindra nan sekarang menjadi partainya.
SUKMA KANTHI NURANI | M. RIZKI YUSRIAL | MICHELLE GABRIELA | ANGELINA TIARA PUSPITALOVA
Pilihan Editor: Langkah Menteri Perumahan Maruarar Sirait Bikin 3 Juta Rumah dengan Anggaran Rp 5,07 Triliun