Kinerja Indeks BUMN20 Terdampak Capital Outflow

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja Indeks BUMN20 merosot 5,10 persen di level 374,93 sepekan terakhir. Research Analyst Mirae Asset Sekuritas, Rizkia Darmawan mengatakan indeks nan diisi 20 perusahaan pelat merah ini turut terkena akibat aliran modal asing keluar nan belakangan terjadi.

Pasalnya, secara kinerja, emiten-emiten BUMN khususnya di bagian perbankan cukup positif pada kuartal ketiga 2024. Darmawan menilai, beberapa emiten perbankan seperti Bank Mandiri (BMRI) hingga BNI (BBNI) sukses mencatat pertumbuhan untung bersih. BNI mencatat untung bersih Rp 16,3 triliun per kuartal ketiga 2024. Di periode nan sama, Bank Mandiri juga mencatat untung bersih Rp42 triliun alias tumbuh 7,56 persen secara tahunan

Namun, ketika terjadi capital outflow sektor perbankan menurutnya jadi salah satu nan paling awal terdampak. “Karena dari IHSG sendiri salah satu komponen terbesarnya adalah perbankan,” kata Darmawan saat ditemui wartawan di Jakarta Selatan, Selasa 12 November 2024.

Seperti diketahui, setelah Donald Trump memenangkan Pilpres Amerika Serikat (AS), pasar modal Indonesia bereaksi negatif. Tercermin dari penurunan signifikan IHSG selama dua hari berturut-turut, masing-masing sebesar 1,4 persen dan 1,9 persen, sehingga total penurunan mencapai 3,3%. Investor asing mencatat tindakan jual bersih selama empat hari berturut-turut sejak kemenangan Trump pekan lampau dengan total capital outflow mencapai Rp 6,5 triliun.

Selain itu, emiten BUMN sektor komoditas menurutnya melesu. Pasalnya, ada kecenderungan penurunan nilai komoditas. Untuk komoditas nikel misalnya, Darma menilai outlook-nya kurang positif jika dibandingkan tembaga.

“Kalau batubara misalnya, memang sentimennya perusahaan dunia mengurangi eksposur terhadap batubara,” kata dia.

Sehingga, kata dia, sektor perbankan saat ini kinerjanya tetap baik hanya saja terpengaruh oleh aliran modal keluar. Sementara untuk sektor komoditas memang sedang mengalami penurunan kinerja.

Darmawan memproyeksi aliran modal asing bakal kembali masuk ke pasar modal. Pasalnya, kata dia, kondisi tahun ini tidak bakal seburuk saat Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS untuk pertama kali pada 2016. Saat itu, pasar modal Indonesia pernah mencatat aliran modal keluar alias capital outflow selama 28 hari kerja bursa secara konsekutif.

“Ekspektasinya tahun ini, lantaran market juga sudah mengekspektasikan kemenangan Trump, maka harusnya tidak sampai 28 hari,” ujarnya

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis