Kisah Gus Dur dan Soeharto Tak Terima Rumah Pensiun tapi Uang dan Lahan

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Rumah pensiun untuk Presiden Joko Widodo nan bakal lenyap masa jabatannya mulai dibangun. Lokasinya rumah tersebut terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Rumah merupakan salah satu kewenangan bagi mantan presiden nan wajib diberikan negara. Diatur dalam UU No. 7 tahun 1978. Standarnya diatur dalam peraturan menteri finansial Nomor 120/PMK06/2022.

Presiden-presiden Indonesia sebelum Jokowi pun diberikan haknya ketika pensiun. Mengenai kewenangan rumah, tidak semuanya menerima. Ada nan diberikan dalam corak duit dan lahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Presiden Soeharto diberikan duit nan senilai dengan rumah, sementara Abdurrahman Wahid namalain Gus Dur diberikan lahan.

Soeharto.Soeharto.dikhy sasra/detikfoto Mantan presiden Soeharto pernah meminta rumah pensiun di Jalan Teuku Umar, Menteng tetapi harganya terlalu mahal dibanding jatah nan dianggarkan oleh negara (Dok. Istimewa)

Soeharto diberi uang

Kisah Soeharto diberi duit alias bukan rumah bermulai ketika permintaannya melampaui standar nan ditetapkan oleh negara.

Mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra menceritakan kala itu Soeharto menginginkan sebuah rumah nan berlokasi di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Dia bilang mau menggunakan rumah itu untuk membangun rumah sakit nan diimpikan Siti Hartinah alias Tien Soeharto, mendiang istrinya.

Yusril tak bisa mengabulkan permintaan itu. Pasalnya, rumah nan dimaksud berbobot Rp75 miliar, sedangkan jatah anggaran rumah pensiun presiden hanya Rp20 miliar.

"Terus Pak Harto bilang begini, 'Kalau begitu, ya saya kan jadi presiden enam kali. Enam kali Rp20 miliar kan Rp120 miliar'. Saya bilang, Enggak, Pak. Ngitungnya Cuma sekali," ucap Yusril diikuti tawa pada 27 Maret 2018 lampau kepada CNNIndonesia.com.

Sebulan kemudian, Soeharto kembali memanggil Yusril. Kini sudah berubah pikiran.

Kali ini, dia tak lagi bersikeras meminta rumah Rp75 miliar itu.

"Jadi gini ya, Ril, soal rumah itu. Kalau dibilang Rp75 miliar ya berat. Nanti Anda Mensesneg jadi susah. Saya enggak jadilah rumah itu. Saya minta duitnya saja," kata Yusril menirukan ucapan Soeharto.

Yusril nan merasa iba pun langsung mengusulkan anggaran Rp20 miliar ke Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dia juga memberi penjelasan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Lalu memo persetujuan usulan itu pun diterbitkan SBY.

Former Indonesian president Abdurrahman Wahid, a moderate Islamic leader also known as Gus Dur, delivers a speech during a conference in Jimbaran, on Bali island, 12 June 2007. The unique conference aiming to promote religious tolerance and affirming the reality of the Jewish Holocaust opened in Indonesia, the world's most populous Muslim nation. The conference on the resort island of Bali attended by rabbis, Holocaust witnesses and Muslim leaders is styling itself as an Mantan presiden Abdurrahman Wahid diberikan lahan seluas 2.000 meter persegi di Kuningan, Jakarta Selatan oleh negara sebagai tukar dari rumah pensiun (AFP PHOTO/Sonny TUMBELAKA)

Gus Dur diberi lahan

Sementara itu, kisah Gus Dur berbeda. Setelah masa jabatannya, Gus Dur menolak rumah pemberian negara.

Dia lebih memilih kembali ke rumahnya nan dulu. Gus Dur memang punya rumah di Ciganjur, Jakarta Selatan.

"Gus Dur lebih memilih mengambil duit dari pada rumah. Pak Hamzah Haz sudah mengambil rumah," ucap Mensesneg Hatta Rajasa di Istana Negara,Jakarta, 15 April 2008, dikutip dari detik.

Gus Dur meminta duit Rp20 miliar untuk membiayai pembangunan pesantren dan lembaga kajian Islam di sekitar rumahnya. Namun, permintaan itu tak dikabulkan negara.

"Gus Dur mendapatkan sebidang tanah di Mega Kuningan. Sekitar 2.000 meter persegi," ungkap putri kedua Gus Dur Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid, 22 Desember 2022, dilansir detikX.

(dhf/bmw)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional