Kisruh di Kadin Berkepanjangan, MS Hidayat Sebut Imbasnya ke Citra Pemerintahan Prabowo

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kamar Dagang dan Industri alias Kadin periode 2003–2013, Mohamad Suleman Hidayat (MS Hidayat), kisruh di tubuh Kadin nan tak kunjung terselesaikan bisa berkapak kepada gambaran pemerintahan baru di bawah presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Kalau ini tidak sigap terselesaikan, berkapak kepada gambaran pemerintahan nan baru. Jangan memulainya dengan kekisruhan dan pertikaian di Chambers of Commerce,” ucap Hidayat saat ditemui Tempo di kediamannya di Selong, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa malam, 17 September 2024.

Berlandaskan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987, Hidayat mengatakan, Kadin merupakan satu-satunya wadah dari seluruh bumi upaya nasional. Dia menyayangkan organisasi nan pernah dipimpinnya itu sekarang tengah mengalami kekisruhan dan keabsahannya sedang diuji.

Hidayat berpesan, pemerintah dalam perihal ini kudu berhati-hati dan bijak dalam kisruh Kadin. Sebab, perihal tersebut bakal memengaruhi secara langsung gambaran negara di luar negeri. Padahal, kata dia, gambaran negara di luar negeri pentung untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Menteri Perindustrian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini menyatakan mendukung sasaran itu. Untuk mencapainya, dia mengatakan pemerintah kudu meningkatkan foreign direct investment (FDI) dari US$ 30 miliar menjadi US$ 70 miliar selama lima tahun mendatang.

Iklan

“Concern mereka (investor) adalah stabilitas kondisi politik dan ekonomi dan kepastian norma nan buat mereka enggak bisa ditawar-tawar. Itu dua perihal nan pemerintah kudu declare bakal menjamin,” katanya.

Anindya Novyan Bakrie terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024–2029 dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa alias Munaslub Kadin nan diselenggarakan pada Sabtu, 14 September 2024 di Hotel St. Regis, Jakarta Selatan. Anindya Bakrie terpilih secara aklamasi dengan menyatakan mendapatkan persetujuan 21 Pimpinan Kadin Daerah oleh 25 Anggota Luar Biasa Kadin Indonesia.

Sebaliknya, Arsjad Rasjid menyebut Munaslub nan mendongkel dirinya sebagai Ketua Umum dan memilih pengusaha Anindya Bakrie sebagai penggantinya tak sah secara norma dan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART) Kadin. 

Pilihan Editor: Kubu Anindya Bakrie Nilai Arsjad Rasjid Kurang Perhatikan Kadin Daerah selama Menjabat Ketua Umum

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis