Koalisi Sipil Minta Bareskrim Awasi Penyelidikan Kasus Afif Maulana

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Tim Koalisi Masyarakat Sipil Anti Penyiksaan meminta Bareskrim Polri untuk turun tangan mengawasi proses penyelidikan kasus tewasnya siswa SMP Afif Maulana.

Direktur LBH Padang Indira Suryani meminta agar Biro Pengawasan Penyidikan (Wasidik) Bareskrim Polri dapat turun tangan ikut memantau pengusutan kasus Afif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indira mengatakan keterlibatan Bareskrim Polri dirasa diperlukan lantaran pihaknya menilai terdapat banyak kejanggalan nan dilakukan Polda Sumatera Barat dalam pengusutan penyebab kematian Afif.

"Kami minta agar Biro Wasidik melakukan pengawasan insidentil lantaran banyak sekali tadi kejanggalan selama proses penyidikan," ujarnya kepada wartawan di Mabes Polri, Rabu (3/7).

Indira juga mendorong agar Bareskrim Polri untuk dapat memeriksa seluruh rangkaian investigasi nan sudah dan telah berjalan oleh Polda Sumbar.

Di sisi lain, Indira mengatakan pihaknya juga mendorong Mabes Polri untuk membentuk tim unik guna mengusut kasus kematian Afif Maulana.

"Karena kami merasa Kapolda tidak banyak progress dalam mengatasi ini, malah berkelit lidah menuduh kami dan family melakukan pembohongan terhadap publik," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Suharyono mempersilahkan andaikan ada pihak-pihak nan melaporkan dirinya ke Propam Polri. Ia mengatakan seluruh keterangan nan disampaikan ke publik juga dilakukan berasas perangkat bukti nan bisa dipertanggungjawabkan.

"Silahkan (diadukan). Saya bukan pelaku kejahatan, saya pembela kebenaran. Kami bertanggung jawab, bahwa kami yakini berasas kesaksian dan peralatan bukti nan kuat, Afif Maulana melompat ke sungai untuk mengamankan diri sebagaimana ajakannya kepada Adhitya," tuturnya.

Sebelumnya seorang siswa SMP berumur 13 tahun, Afif Maulana (AM), ditemukan tewas dengan kondisi luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Minggu (9/6) siang.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menduga korban meninggal bumi lantaran disiksa personil Sabhara Polda Sumbar nan sedang melakukan patroli pencegahan tawuran.

Buntut peristiwa ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan tim dari Mabes Polri untuk ikut mengecek pengusutan kasus dugaan penganiayaan oleh personil Polda Sumatera Barat terhadap siswa Afif hingga tewas.

Sigit menjelaskan tim nan dikerahkan untuk melakukan supervisi itu terdiri dari Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) hingga Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.

"Sudah turun dari Mabes Polri, tim Itwasum, Propam, untuk mengecek investigasi dan proses nan dilakukan. Termasuk Kompolnas juga turun untuk mengecek," kata Sigit, Selasa (2/7).

(tf/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional