Kominfo Bakal Bangun Pusat Data Nasional di KEK Nongsa Mulai Awal 2025

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bakal membangun Pusat Dana Nasional (PDN) kedua di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park, Batam, Kepulauan Riau. Proyek itu direncanakan bakal mulai dibangun pada awal tahun depan.

“Dari Kominfo sudah selesai cut and fill. Rencananya katanya sih semoga jadi awal tahun depan sudah mulai pembangunan,” ujar Direktur PT Taman Resor Internet Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Nongsa Digital Park, Peters Vincent, saat ditemui di KEK Nongsa Digital Park, Batam, Kepulauan Riau, Kamis, 27 Juni 2024.

Kominfo bukan satu-satunya investor nan beriktikad membangun pusat info di pulau eksotik itu. Di luar pemerintah, Peters mengungkapkan ada empat penanammodal dari luar negeri nan bermaksud membangun pusat info di sana. Mereka ialah Singapura, Hong Kong, Cina, dan Selandia Baru.

Hingga saat ini, Peters mengatakan sudah ada tiga pusat info nan siap alias mulai dibangun. Tiga pusat info itu ialah dari Kominfo, Hong Kong, dan Cina. Adapun secara keseluruhan, dia memplot bakal ada sembilan pusat info nan bakal berdiri di area itu. Delapan di antaranya sudah terkonfirmasi bakal dibangun.

Bila proyek pembangunan pusat info dari Kominfo baru bakal dibangun awal tahun depan, Hongkong telah membangun sampai sekutr 40 persen. “Tapi itu juga kudu saya recheck kembali,” kata Peters. Targetnya, mereka bisa memulai mengoperasikan pusat info fase pertama pada awal tahun depan.

Iklan

Sementara GDS, developer dan operator pusat info dari Shanghai, Cina, menargetkan pada September 2024 bakal memulai operask fase pertama. Saat ini, Peters mengatakan sedang membahas tentang pengiriman peralatan-peralatan untuk menopang operasional pusat info itu dari luar negeri. “Kami dibantu oleh Bea Cukai,” kata dia.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian sebelumnya memastikan PDN sudah diretas. Peretas diduga menggunakan jenis virus alias Ransomware terbaru untuk menyerang peladen (server) pemerintah nan mengatur secara nasional info kementerian dan lembaga (K/L) serta pemerintah wilayah (pemda).

“Kami sampaikan bahwa kejadian Pusat Data Nasional sementara ini merupakan serangan siber dalam corak ransomware dengan nama brain cipher,” kata Hinsa setelah konvensi pers di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, Senin, 24 Juni 2024.

Pilihan Editor: Tuntutan Budi Arie Mundur Didukung 16 Ribu Warga, Projo Siap Pasang Badan

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis