Jakarta, CNN Indonesia --
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta kasus polisi tembak siswa SMKN 4 Semarang diusut secara ahli dan transparan. Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengatakan bakal memberikan atensi terhadap penyelidikan kasus ini.
"Kami juga memberikan perhatian terhadap proses nan dilakukan oleh Polres maupun Polda, kami berambisi memang dilakukan secara ahli dan transparan," kata Anam saat dihubungi, Selasa (26/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anam menyatakan Kompolnas telah menerima info awal soal kejadian penembakan itu dan tengah mendalaminya.
Ia pun mengingatkan patokan alias prosedur standar operasi (SOP) bagi personil polisi saat membubarkan tindakan tawuran ataupun perkelahian antar kelompok.
Ia menjelaskan personil nan bekerja kudu selalu mengedepankan upaya humanis seperti nan diperintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Mengingatkan kembali bahwa Pak Kapolri sering menegaskan bahwa dalam polisi presisi itu ada humanis, pendekatan humanis juga krusial untuk dilakukan. Oleh karenanya, pendekatan nan humanis ini krusial untuk diingat kembali dalam merespons beragam kasus nan terjadi," kata Anam.
"Sekali lagi, kasusnya sedang kami dalami, gimana peristiwanya, apa latar belakangnya, aktual terjadinya seperti apa," imbuhnya.
Sebelumnya, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menyatakan Bripka R melepaskan tembakan nan menewaskan Pelajar SMKN 4 Semarang berinisial GRO (16) saat hendak membubarkan tawuran. Selain itu, ada dua rekan GRO nan mengalami luka.
Irwan menjelaskan pada Senin awal hari sekitar pukul 01.00 WIB, Bripka R sedang melintas di wilayah Semarang Barat. Saat itu, Bripka R memandang tawuran antar geng Tanggul Pojok dan golongan Seroja. Kemudian, Bripka R hendak membubarkan tawuran tersebut.
"Informasinya kan jam 01.00 lenyap kerja, melakukan penyelidikan di kantor. Lakukan perjalanan pulang melintas di instansi Perumahan Paramount itu. Polisi mau melerai," kata Irwan dalam keterangan tertulis, Selasa.
Namun saat hendak melerai, lanjut Irwan, Bripka R justru diserang oleh beberapa pelaku tawuran nan membawa senjata tajam. Hal itu nan membikin anggotanya melepaskan tembakan. Tembakan mengenai bagian pinggul GRO dan menyebabkan pelajar itu meninggal dunia.
Sementara itu pihak SMKN 4 Semarang menegaskan bahwa korban GRO alias Gamma Rizkynata Oktafandy merupakan siswa terpilih dan tidak pernah ada catatan terlibat tawuran.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini, mengatakan Gamma dan dua siswa lainnya nan terluka merupakan personil Paskibra.
Namun dia sendiri tidak bisa mengawasi sepenuhnya lantaran kejadian ada di luar sekolah.
"Kebetulan mereka anak terpilih, lantaran kebetulan mengikuti ekstra paskibra, itu pilihan. Tiga anak itu enggak pernah (tercatat terlibat) tawuran," kata Agus, seperti dikutip dari detikJateng, Selasa.
(dis/tsa)
[Gambas:Video CNN]