Kompolnas: Tak Ada Tembakan Saat Polisi Bubarkan Remaja di Bekasi

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Kompolnas menyebut tak ada tembakan peringatan nan dilepaskan oleh personil Tim Patroli Perintis Presisi saat membubarkan puluhan remaja nan berkumpul di sebuah bedeng alias gubuk di Bekasi.

Pembubaran oleh abdi negara kepolisian itu dilakukan sebelum penemuan tujuh remaja laki-laki dalam kondisi tewas di Kali Bekasi pada Minggu (22/9).

"Dari pengumpulan info nan kami dapatkan, tidak ada tembakan ataupun tembakan peringatan," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat dikonfirmasi, Kamis (26/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal tersebut didukung dengan keterangan saksi-saksi (dari personil geng nan diamankan polisi) nan di-BAP nan menyatakan tidak ada bunyi tembakan," imbuhnya.

Disampaikan Poengky, Tim Kompolnas telah mengunjungi Polres Metro Bekasi Kota untuk melakukan supervisi dan gelar perkara kasus pada Selasa (24/9) lalu.

Poengky menyebut ada dua kasus nan menjadi perhatian Kompolnas. Yakni, kasus tawuran antar geng dan penemuan tujuh jenazah.

"Dari paparan Polrestro Bekasi Kota, diduga 7 jenazah tersebut bagian dari golongan nan bakal tawuran. Di tempat kumpulnya peserta tawuran, ada sekitar 50 orang berkumpul. Ada nan membawa senjata-senjata tajam dan ada nan mengonsumsi minuman keras," tutur dia.

Diketahui, beredar info puluhan orang nan berkumpul di letak itu berkilah tengah merayakan pesta ulang tahun.

Namun, kata Poengky, dari hasil penyelidikan polisi terhadap sejumlah orang nan diamankan, pesta ulang tahun itu justru merupakan sebuah kode untuk melakukan tindakan tawuran.

Diketahui, dari 22 orang nan sempat diamankan, tiga di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka lantaran kedapatan membawa senjata tajam.

"Saya tanya ketiga tersangka itu. Siapa nan ulang tahun, kok ada pesta? Mereka jawab tidak ada nan ulang tahun, Bu, itu artinya ngajak tawuran," ucap dia.

Poengky menyebut saat ini Kompolnas tetap menunggu proses autopsi terhadap tujuh jenazah di RS Polri Kramat Jati.

Sebagai informasi, hingga saat ini RS Polri Kramat Jati baru sukses mengidentifikasi dua dari tujuh jenazah. RS Polri Kramat Jati juga tetap mendalami soal penyebab kematian para korban.

"Saat ini Kompolnas tetap kudu menunggu hasil autopsi 7 jenazah untuk dapat diketahui penyebab kematiannya," tutur dia.

Pada Minggu (22/9) pagi, tujuh remaja laki-laki ditemukan dalam keadaan meninggal bumi di Kali Bekasi, Jawa Barat. Mereka diduga hendak tawuran dan melompat ke kali untuk menghindari patroli polisi.

Polisi menyebut puluhan orang nan berkumpul itu bakal melakukan tawuran. Hal itu diketahui dari hasil patroli siber lantaran mereka sempat melakukan siaran langsung di Instagram.

Dari info nan dihimpun, seorang saksi menyatakan sempat mendengar bunyi tembakan saat polisi membubarkan kumpulan orang tersebut.

Sementara itu, Kapolsek Rawalumbu Kompol Sukadi menyebut sempat ada bunyi ledakan di lokasi. Namun, dia belum bisa memastikan asal muasal bunyi ledakan itu, apakah dari senjata api alias bukan.

(dis/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional