KPK Cecar Ita dan Suami soal Pengadaan di Pemkot Semarang

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencecar Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu namalain Ita dan suaminya Alwin Basri mengenai pengadaan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam pemeriksaan hari ini, Kamis (1/8).

"Betul bahwa pada hari ini saudari HGR dan kerabat AB telah datang memenuhi panggilan penyidik. nan berkepentingan alias dua-duanya dimintai keterangan dalam rangka menjelaskan beberapa proses pengadaan nan dilakukan di Kota Semarang," ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (1/8).

"Kaitan dengan kerabat AB lebih unik lagi nan mengenai dengan pihak swasta," sambung dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tessa mengatakan Ita diperiksa dalam kapabilitas sebagai saksi, sementara Alwin sebagai terperiksa. Tessa tidak menjawab gamblang perihal konfirmasi status tersangka keduanya.

"Yang jelas nan berkepentingan [AB] datang sebagai terperiksa. HGR nan berkepentingan sebagai saksi," ucap Tessa.

Juru bicara berlatar belakang pensiunan Polri ini mengatakan pemeriksaan terhadap Ita dan Alwin tetap awal. Belum ada konfrontasi.

Kata Tessa, kedua saksi tersebut kemungkinan bakal diperiksa lagi.

"Kemungkinan besar tetap ada (pemeriksaan) lantaran sebagaimana nan saya sampaikan ada perangkat bukti nan sudah disita nan belum semua ditanyakan kepada nan bersangkutan. Jadi, tetap ada beberapa kali pemeriksaan lagi kepada kedua orang tersebut. Kita tunggu saja nanti," terang Tessa.

Sementara itu, setelah menjalani pemeriksaan selama sekitar 2,5 jam, Ita enggan membicarakan materi pemeriksaannya.

Kader PDI Perjuangan (PDIP) itu menyerahkan sepenuhnya kepada interogator KPK dan minta didoakan dalam menjalani proses hukum.

"Saya hari ini memenuhi panggilan nan harusnya hari Selasa (30/7) lantaran ada aktivitas paripurna nan kudu dihadiri kepala daerah. Jadi, hari ini saya memenuhi panggilan dan Alhamdulillah sudah sesuai prosedur dan minta doanya saja," ujar Ita di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (1/8).

Adapun Alwin selaku Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah memilih tutup mulut setelah diperiksa penyidik.

KPK sedang membuka investigasi atas kasus dugaan korupsi pengadaan peralatan alias jasa di lingkungan Pemkot Semarang 2023-2024, dugaan pemerasan terhadap pegawai negeri insentif pemungutan pajak dan retribusi wilayah Kota Semarang, serta dugaan penerimaan gratifikasi tahun 2023-2024.

Terdapat empat orang nan sudah ditetapkan KPK sebagai tersangka. Berdasarkan sumber CNNIndonesia.com nan mengetahui penanganan kasus ini, mereka adalah Ita, Alwin Basri, serta dua orang pihak swasta berjulukan Martono dan Rachmat. Mereka pun telah dicegah berjalan ke luar negeri selama enam bulan ke depan.

Dalam proses investigasi berjalan, setidaknya sudah 10 rumah serta 46 instansi dinas dan organisasi perangkat wilayah digeledah KPK sejak 17-25 Juli 2024 untuk mencari peralatan bukti mengenai kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemkot Semarang.

Tim interogator KPK mengamankan sejumlah peralatan bukti diduga mengenai dengan perkara nan sedang diusut. Mulai dari arsip APBD 2023-2024, arsip pengadaan masing-masing dinas, hingga duit pecahan rupiah dan euro.

(ryn/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional