KPK Cecar Saksi soal Aliran Uang Korupsi APD Kemenkes

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Sabtu, 01 Jun 2024 01:35 WIB

KPK dalami aliran duit dalam kasus korupsi pengadaan APD di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dari para saksi. Ilustrasi. KPK dalami aliran duit dalam kasus korupsi pengadaan APD di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dari para saksi. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami dugaan sebaran dan aliran duit dari para tersangka dalam perkara dugaan korupsi pengadaan APD di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dari para saksi.

Para saksi nan dimaksud adalah tenaga kerja BUMN PT Rajawali Nusindo, Jodi Imam Prasojo; Direktur Utama PT Energy Kita Indonesia, Satrio Wibowo; Direktur Utama PT Permana Putra Mandiri, Ahmad Taufik.

Lalu, Karyawan PT PPM, Yuni Suhartanti; Karyawan PT PPM, Susilo; dan pihak swasta, Mohammad Kasif. Mereka diperiksa oleh tim interogator KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (28/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para saksi datang dan dikonfirmasi antara lain mengenai dengan dugaan sebaran dan aliran duit dari para Tersangka dalam perkara ini ke beragam pihak," ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulis, Jumat (31/5).

Pada Kamis (18/4) lalu, Lembaga Antirasuah telah memeriksa mantan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDIP Ihsan Yunus.

KPK mendalami info keterlibatan Ihsan dalam perusahaan pelaksana pengadaan APD.

Selain itu, KPK juga telah memanggil dan memeriksa sejumlah saksi. Seperti Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad; Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkes Oscar Primadi; Direktur PT GA Indonesia Song Sung Wok.

Lalu, Dokter Anestesi pada RSUD Lembang Sri Lucy Novita; Komisaris Utama PT Permana Putra Mandiri Siti Fatimah Az Zahra; Direktur Utama PT Permana Putra Mandiri Ahmad Taufik; Direktur Utama PT Energi Kita Indonesia (EKI) Satrio Wibowo; dan lainnya.

Adapun dalam prosesnya, tim interogator KPK telah menggeledah sejumlah tempat di wilayah Jabodetabek dan Surabaya guna mengungkap peran alias perbuatan dari para pihak nan telah ditetapkan sebagai tersangka.

Tempat dimaksud seperti Kantor BNPB, Kantor Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, salah satu ruangan di Kantor LKPP dan rumah kediaman dari para pihak nan ditetapkan sebagai tersangka.

Tim interogator menemukan dan mengamankan bukti antara lain dokumen-dokumen pengadaan, catatan transaksi finansial dan aliran duit ke beragam pihak termasuk dugaan transaksi pembelian aset-aset berbobot ekonomis dari para pihak nan telah ditetapkan sebagai tersangka.

KPK mengatakan nilai anggaran proyek mencapai Rp3,03 triliun untuk lima juta set APD. Telah ada tersangka nan ditetapkan dalam perkara ini, namun belum disampaikan KPK kepada publik.

Semua perihal itu bakal diinformasikan KPK berbarengan dengan upaya paksa penangkapan ataupun penahanan para tersangka.

(pop/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional