KPK Tetapkan 2 Tersangka Kasus Dana PEN di Situbondo

Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka investigasi kasus dugaan korupsi mengenai pengelolaan biaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) serta pengadaan peralatan dan jasa (PBJ) di Pemerintah Kabupaten Situbondo tahun 2021-2024. Sudah ada tersangka nan ditetapkan.

"Pada tanggal 6 Agustus 2024 telah melakukan investigasi dugaan TPK berupa penerimaan bingkisan alias janji oleh penyelenggara negara alias nan mewakilinya mengenai pengelolaan biaya PEN serta pengadaan peralatan dan jasa di Pemerintah Kabupaten Situbondo tahun 2021-2024," ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Kantornya, Jakarta, Selasa (27/8).

Tessa menyampaikan pihaknya telah menetapkan dua orang sebagai tersangka, namun belum bisa disampaikan identitasnya secara gamblang ke publik. Inisial tersangka ialah KS dan EP.

"Keduanya merupakan penyelenggara negara Pemerintah Kabupaten Situbondo. Terkait perbuatan melawan norma nan dilakukan oleh para tersangka bakal kami umumkan saat investigasi perkara ini telah dirasa cukup," kata Tessa.

Terkait kasus biaya PEN, sebelumnya KPK memproses norma Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri periode Juli 2020-November 2021 Mochamad Ardian Noervianto. Ia divonis dengan pidana 4 tahun 6 bulan penjara dan denda sebesar Rp100 juta subsider tiga bulan kurungan mengenai kasus biaya Pen untuk Kabupaten Muna tahun 2021-2022.

Ardian juga dihukum bayar duit pengganti sejumlah Rp2.976.999.000 dikurangi dengan duit Rp100 juta sebagaimana peralatan bukti nomor 1668 nan dinyatakan dirampas untuk negara, sehingga sisa duit pengganti nan kudu dibayar sebesar Rp2.876.999.000.

(ryn/tsa)

[Gambas:Video CNN]