KPU Bandar Lampung Minta Maaf soal Maskot Kera di Pilwalkot 2024

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandar Lampung meminta maaf usai membikin polemik di masyarakat mengenai peluncuran maskot Kera di Pilkada Serentak 2024

Pelaksana Harian (Plh) Ketua KPU Bandar Lampung Hamami melalui keterangan tertulis menyatakan tak ada maksud menghina alias merendahkan masyarakat Lampung soal penggunaan maskot tersebut.

"Penggunaan atribut budaya pada maskot tidak bermaksud menghina, merendahkan, maupun melecehkan masyarakat Lampung," ujarnya lewat keterangan tertulis, Senin (20/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamami memastikan, KPU bakal menghentikan penggunaan maskot, sampai dilakukan perubahan alias perbaikan kreasi khususnya dalam penggunaan atribut budaya Lampung.

"Ini kami lakukan setelah mempertimbangkan masukan, dan saran dari lembaga budaya Lampung," kata Hamami.

Lebih lanjut Hamami mengatakan sebelum ditetapkan, pihaknya menggelar lomba maskot dan jingle Pilkada dengan mengangkat kearifan lokal nan dibuka untuk umum.

"Lomba kami umumkan pada 26 Maret 2024 melalui pengumuman Nomor 328/HM.02.Pu/1871/2024 dan dipublikasikan melalui media sosial resmi KPU. Maskot dan jingle ditetapkan menggunakan metode penjurian," kata Hamami.

Dewan juri maskot terdiri dari akademisi, budayawan, dan bagian nan membidangi Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat, nan ditetapkan melalui rapat pleno KPU.

Hamami menjelaskan penilaian dilakukan dengan beberapa indikator, di antaranya karakter dan kemudahan gambar, kesesuaian filosofi dengan gambar, kreatifitas informatif dan mengusung tema Pilkada, mengangkat karakter khas/kearifan lokal, dan mencantumkan logo/atribut KPU nan komunikatif.

"Materi nan kami terima dari peserta lomba maskot sebanyak 17, dan 11 peserta lomba jingle. Dewan juri menetapkan Rudi, sebagai Juara I Lomba Maskot, Juara II atas nama Cholid Munir, dan Juara III Han Saputra," ujarnya.

Hamami melanjutkan maskot pilkada berbentuk hewan monyet nan memakai tumpal dan sarung tapis unik Lampung dengan memegang surat bunyi di tangan kiri, dan paku di tangan kanan disertai rayuan "Ayo Bandar Lampung Kita Memilih", dipilih oleh majelis juri berasas beberapa pertimbangan.

"Salah satunya, lantaran monyet merupakan fauna/hewan resmi Kota Bandarlampung, penggunaan tumpal dan tapis simbol kearifan lokal Lampung," jelasnya.

Sebelumnya, KPU Bandarlampung meluncurkan tahapan dan maskot Pilkada di Bandarlampung bertujuan untuk mensosialisasikan tahapan Pilkada Serentak 2024, dan diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat.

Namun penggunaan monyet sebagai maskot Pilkada tersebut mendapat kecaman dan kritik dari tokoh budaya hingga masyarakat di Lampung.

(DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional