KPU Libatkan Lembaga Penyiaran Debat Pertama Pilgub Sulsel

Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal melibatkan lembaga penyiaran di Indonesia pada saat penyelenggaraan debat calon pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan nan bakal dijadwalkan tanggal 28 Oktober mendatang.

Anggota KPU Sulsel, Hasruddin Husain mengatakan saat ini KPU Sulsel tengah mempersiapkan untuk debat pertama paslon Pilgub Sulsel.

"Sementara ini kita persiapan, tanggal 9 kita baru mengundang mereka semua lembaga penyiaran nan ada di Indonesia, termasuk radio," kata Hasruddin, Selasa (8/10).

Hasruddin menerangkan dalam rapat berbareng lembaga penyiaran tersebut bakal digelar pada 13 Oktober nantinya sebagai salah satu persiapan penyelenggaraan debat paslon pilgub.

"Kita bakal rapat untuk mendengarkan programnya seperti apa dan kreasi mereka di debat Pilgub Sulsel, tanggal 13 kita berambisi sudah ada. Sedikit bocoran debat di Sulsel ini sedapat mungkin kita maksimalkan lembaga penyiaran, termasuk radio," ungkapnya.

KPU Sulsel telah menjadwalkan penyelenggaraan debat paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel hanya dua kali ialah tanggal 28 Oktober dan 10 November mendatang.

"Prinsipnya ya itu dua kali tapi berbobot dengan melibatkan semua lembaga penyiaran dan juga media cetak," tuturnya.

Sementara mengenai letak aktivitas debat paslon Pilgub Sulsel, Hasruddin mengaku KPU tetap melakukan koordinasi dengan beragam pihak. Namun, dia memastikan bakal debat tersebut bakal digelar di Sulawesi Selatan.

"Lokasinya sampai hari ini kita di provinsi Sulsel, sampai hari ini. pengganti belum ada. Semuanya di Sulsel. Makanya tanggal 13 itu kita lihat konsep aktivitas stasiun TV itu bagaimana, kita lihat programnya. Tapi sampai tadi kita memastikan bahwa Pilkada itu untuk kita di Sulsel," jelasnya.

Hasruddin juga belum mau membeberkan tema dan tim panelis pada debat pertama paslon di Pilgub Sulsel.

"Tema debat setelah ada panelis. Itu kita telaah tanggal 14 sampai 18. SK Panelis belum ada nan jelas panelis dari unsur akademisi, ahli dan masyarakat, seperti itu termasuk dari media," katanya.

(mir/isn)

[Gambas:Video CNN]