KPU: Penonaktifan KTP Tidak Berpengaruh Banyak pada DPT Pilgub Jakarta

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Minggu, 26 Mei 2024 03:39 WIB

Anggota KPU DKI Jakarta KPU mengatakan penonaktifan NIK oleh Dinas Dukcapil DKI Jakarta itu berkarakter sementara alias dapat diaktifkan kembali. Ilustrasi. Warga Jakarta menggunakan kewenangan pilih di TPS pada Pemilu 2024. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia --

KPU DKI Jakarta menilai penonaktifan kartu tanda masyarakat (KTP) tidak bakal berpengaruh banyak pada jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pilgub Jakarta saat Pilkada serentak 2024.

Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU DKI Jakarta Astri Megatari mengatakan  penonaktifan NIK oleh Dinas Dukcapil DKI Jakarta itu berkarakter sementara alias dapat diaktifkan kembali.

"Mengenai apakah berpengaruh dalam jumlah DPT, menurut saya tidak bakal begitu berpengaruh ya. Karena DPT nan kami susun ini kan berasas DP4 (red, Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan) nan kami terima dari Kementerian Dalam Negeri. Nah itulah nan kemudian kami lakukan pemutakhiran dari tahapan nan saat ini, dan nantinya ditetapkan sebagai DPT," tutur Astri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Astri menjelaskan bahwa tahapan terdekat pada Pilkada DKI Jakarta adalah pemutakhiran info pemilih.

Ia mengungkap nantinya bakal ada proses berjulukan Pencocokan dan Penelitian (coklit), di mana petugas bakal mendatangi rumah-rumah penduduk untuk mengonfirmasi info pemilih.

"Jadi minta kerjasamanya, dimohon koordinasinya, agar tahapan coklit alias pemuktahiran info pemilih ini berjalan dengan lancar," kata dia.

Coklit mulai awal Juni

Astri menyebut periode coklit itu berjalan dari awal Juni nan dimulai dengan tahapan perekrutan petugas Panitia Pemuktahiran Data Pemilih (pantarlih).

Adapun kini, kata Astri, KPU DKI Jakarta tengah melakukan pemetaan tempat pemungutan bunyi (TPS). Hal ini bertalian dengan penambahan jumlah maksimal pemilih dalam satu TPS menjadi 600 orang. Ia pun menyebut nantinya bakal ada perubahan jumlah TPS dibanding Pemilu 2024.

Astri menuturkan bahwa pemetaan TPS itu tidak sekadar menggabungkan kapabilitas 2 TPS menjadi 1 TPS semata, melainkan juga memperhatikan info pemilihnya.

"Tapi kami juga kudu memandang dari jarak dari TPS tersebut. Kemudian dari info pemilihnya, apakah pemilih nan dalam 2 TPS tersebut jika digabungkan ini nantinya tidak ada pemilih dalam satu family nan nantinya beda TPS alias TPS berjauhan. Atau mungkin TPS ini ada dalam satu kelurahan nan sama," jelas dia.

(pop/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional