KSAL: Kita Harus Bisa Bertempur di Luar Wilayah Perairan Indonesia

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali menyatakan bahwa TNI AL ke depan kudu berproyeksi dunia dan bisa beroperasi, termasuk bertempur di luar wilayah perairan Indonesia (outward-looking).

Dalam aktivitas peringatan HUT Ke-79 TNI AL di Jakarta, Selasa (11/9), Ali menjelaskan keahlian itu memerlukan kapal-kapal nan bisa mengarungi samudera lepas sehingga kapal-kapal nan dibutuhkan TNI AL ke depan, utamanya kapal-kapal berukuran besar.

"Dari dulu, Angkatan Laut kudu outward-looking lantaran kita kudu bisa bertempur di luar wilayah perairan Indonesia. Sebisa mungkin, jangan sampai menyengsarakan rakyat. Kita tahan musuh itu di garis depan. Jangan sampai masuk ke wilayah kita. Itu cita-cita kita," kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan wartawan saat bertemu pers selepas upacara HUT Ke-79 TNI AL di Dermaga Kolinlamil, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh lantaran itu, dia menegaskan bahwa TNI AL memerlukan kapal-kapal nan bisa menjadi tempat pendaratan helikopter (LHD).

"Itu juga sudah kami pikirkan dan kemudian jika perlu kapal induk," kata Ali.

Ia menambahkan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto juga mendukung visi TNI AL itu.

"Dari Bapak Prabowo juga sudah mengisyaratkan seperti itu. Mudah-mudahan ini bisa kita penuhi. Tentunya butuh anggaran nan cukup besar. Nah, ini nan kita perlu siapkan dari awal," kata Ali.

Mengenai kapal induk, KSAL mengatakan dirinya telah memandang langsung beberapa kapal induk buatan Italia dan Turki.

Dalam waktu dekat, kapal berukuran besar nan bakal memperkuat armada TNI Angkatan Laut, ialah dua unit kapal patroli lepas pantai (OPV) nan dapat ditingkatkan kemampuannya menjadi fregat buatan Fincantieri Italia. Kapal OPV - nan disebut juga PPA - itu mempunyai panjang 143 meter.

Ali, dalam sesi bertemu pers pada Februari 2024, menjelaskan kapal itu bakal menjadi fregat terpanjang nan dimiliki TNI Angkatan Laut.

Dalam pembelian dua kapal PPA dari Italia itu, unit pertamanya dijadwalkan tiba di Indonesia pada Oktober 2024 dan unit kedua pada April 2025.

Sejauh ini beberapa kapal perang Republik Indonesia rutin beraksi di luar negeri berbareng pasukan perdamaian PBB, salah satunya Maritime Task Force UNIFIL di Lebanon.

Kemudian, TNI AL juga rutin menggelar operasi muhibah ke luar negeri menggunakan kapal tiang tingginya KRI Bima Suci. Kapal itu saat ini berada di China dalam pelayaran menuju Vladivostok, Rusia.

TNI AL juga rutin mengerahkan kapal-kapal perangnya berlayar mengarungi samudera untuk mengikuti latihan militer berbareng negara-negara sahabat, di antaranya Latihan Bersama (Latma) Rim of Pacific (Rimpac) di Hawaii, Amerika Serikat.

(Antara)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional