TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto langsung bertolak menuju Washington DC, Amerika Serikat, usai melakukan kunjungan bilateral ke Beijing, Cina.
Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyampaikan kunjungan Prabowo ke Washington DC bermaksud antara lain untuk membahas potensi kebijakan nan mungkin bakal diambil oleh Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump. Salah satu kebijakan tersebut adalah pemberlakuan tarif impor untuk semua produk nan berasal dari Cina.
Lebih rinci, Susiwijono mengatakan bahwa Trump bakal menerapkan tarif hingga 60 persen untuk semua produk impor dari Cina. Menurutnya, perihal ini bakal berakibat serius terhadap konstelasi perdagangan.
"Kemarin kita menyampaikan beberapa catatan dengan terpilihnya Presiden Trump di Amerika, saya kira kita sudah menyiapkan beberapa respons kebijakan," ujarnya saat ditemui di Ballroom Graha Mandiri, Senin, 11 November 2024.
Ia berujar, kebijakan tarif impor tersebut juga dapat memicu perubahan dalam neraca perdagangan global. Pemerintah Indonesia terus memantau potensi kebijakan perdagangan internasional ini guna menyusun strategi nan tepat untuk menghadapi dampaknya.
Namun, Susiwijono mengatakan ada beberapa kebijakan nan justru bisa diambil akibat positifnya. Di antaranya adalah Undang-Undang Pengurangan Inflasi nan dirancang untuk mengatasi perubahan suasana sekaligus menumbuhkan ekonomi.
"Seperti kebijakan IRA, nan Inflation Reduction Act kemarin. Karena dari Cina dilarang ekspor langsung ke US, sehingga banyak juga industri nan pindah ke kita dan sebagainya," tutur dia.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC, Amerika Serikat, pada Ahad, 10 November 2024, sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Prabowo langsung bertolak ke Negeri Paman Sam usai menyelesaikan lawatannya dari Beijing, Cina.
Kedatangan Prabowo di Washington DC disambut oleh Penjabat Kepala Protokol Amerika Serikat Ethan Rosenzweig, Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir, KUAI KBRI Washington DC Ida Bagus Made Bimantara, Atase Pertahanan KBRI Washington DC Marsma TNI Wisoko Aribowo, dan Korfung Protkons KBRI Washington DC Gustaav Ferdinandus.
Prabowo berjamu ke AS untuk memenuhi undangan kehormatan dari negara tersebut. Selain berjumpa Presiden AS Joe Biden, tidak menutup kesempatan Prabowo berjumpa pemenang Pilpres AS Donald Trump.
Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam keterangan tertulis pada 11 November 2024, mengonfirmasi Presiden Amerika Serikat Joe Biden bakal menjamu Prabowo dalam pertemuan bilateral di Gedung Putih pada 12 November 2024, waktu setempat. Kunjungan kerja Prabowo ke Amerika Serikat bertepatan dengan 75 tahun hubungan diplomatik Amerika Serikat-Indonesia.
Rencananya, Presiden Biden bakal merayakan 75 tahun hubungan AS-Indonesia dan memberikan penghormatan kepada mereka nan terdampak musibah tsunami pada Boxing Day pada 2004.
Biden dan Prabowo dalam pertemuan bakal membahas upaya-upaya memperkuat kerja sama kedua negara sebagai bagian dari Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Amerika Serikat.
Kedua kepala negara bakal berkoordinasi mengenai pendekatan berkepanjangan mengenai ketahanan pangan, transisi daya bersih, kerakyatan dan pluralisme, perdamaian dan stabilitas regional, dan hubungan antarmasyarakat, sekaligus memajukan kerja sama kedua negara dalam support kemanusiaan dan tanggap bencana.
Daniel A. Fajri dan Suci Sekarwati berkontribusi dalam tulisan ini.