LBH dan Keluarga Afif Ragukan Hasil Ekshumasi, Minta Salinan Sampel

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Padang, CNN Indonesia --

Pihak family didampingi LBH Padang belum sepenuhnya mempercayai rilis hasil ekshumasi alias autopsi kedua jenazah anak Afif Maulana yang ditemukan tewas di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, beberapa waktu lalu.

Mereka pun meminta salinan hasil pemeriksaan seluruh sampel.

"Kami tidak dapat salinannya secara utuh. Kami mau perincian 19 sampel itu. Tentu saja kami mau tahu sampel-sampel mana nan (kemarin sampaikan). Karena memang waktu itu dijelaskan, bisa saja tidak semua sampel bisa terbaca di lab. Kita mau laporannya per sampel," kata Direktur LBH Padang, Indira Suryani dalam keterangan kepada wartawan, Kamis (26/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Tim master campuran dari PDFMI (Persatuan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia) merilis  hasil ekshumasi Afif dalam konvensi pers kemarin. Hasilnya, mereka menyebut Afif tewas bukan lantaran penyiksaan, melainkan lantaran jatuh atas jembatan pada ketinggian 14,7 meter. Tim doter menyebut ada 19 sampel diperiksa.

Menurut Indira, family menjadi pihak tersakiti, lantaran tidak mendapatkan cerita nan sebenarnya. Ia menyebut, family merasa drop dengan hasil nan disampaikan oleh tim master PDFMI. 

"Kami mau ini kudu di clear-kan. Kami mau segera ya, secara tertulis gitu, diberikan hasil autopsi ekhusmasi ini," kata Indira.

"Keluarga sepakat bakal berjuang dan bakal mencari tahu apa nan terjadi dengan Afif, dan apa nan terjadi pada jejak kekerasan di tubuhnya bagian depan, dan kenapa Afif ada di jembatan," imbuhnya.

Selain salinan pemeriksaan autopsi, ekshumasi, mereka juga mendesak kepolisian untuk menyerahkan seluruh rekaman CCTV terkait.

"Kami (akan) mendesak kepolisian dengan lebih keras lagi, untuk menyerahkan semua janji-janji nan pernah mereka sampaikan. Baik itu rekaman CCTV, salinan autopsi dan salinan ekshumasi," kata dia.

Pihaknya menyebut bakal melakukan beragam langkah norma berikutnya.

"Masih kami upayakan dengan beragam langkah norma nan bakal kami lakukan kedepan. Dari awal, kami menyadari susah membongkar kasus-kasus penyiksaan seperti ini. nan ada videonya saja sulit, apalagi nan tidak ada seperti kasus Afif ini. Kami mengerti situasi itu dan kami mau melakukan upaya nan sangat serius," katanya lagi.

Direktur LBH Padang, Indira Suryani dalam keterangan kepada wartawan, Kamis (26/9).Direktur LBH Padang, Indira Suryani mendampingi family korban AFif Maulana saat memberi keterangan kepada wartawan, Kamis (26/9). (CNN Indonesia/Nedy)

Sebelumnya tim master forensik akhirnya membeberkan hasil ekshumasi dan autopsi kedua terhadap jenazah Afif nan telah dilakukan awal Agustus silam. Tim master menyimpulkan, bahwa kematian korban akibat luka nan didapat saat jatuh dari ketinggian.

Ketua tim master forensik campuran Ade Firmansyah Sugiharto menyebut, kematian siswa salah satu SMP di Kota Padang itu, memang disebabkan luka nan didapat saat jatuh dari ketinggian.

Ade menyebut, konklusi tersebut didapati pihaknya usai melakukan kajian terhadap hasil ekshumasi, autopsy, pemeriksaan letak penemuan jenazah, serta arsip mengenai dari LBH Padang dan LPSK.

Dari hasil pemeriksaan, terdapat sejumlah luka nan ditemukan pada tubuh Afif Maulana. Rinciannya, luka pada lengan kiri, paha kiri, kepala belakang, punggung, tulang belakang serta jaringan otak.

"Kami melakukan pemeriksaan ekshusmasi di rumah sakit M Djaml. Keesokan harinya kami melakukan penelitian di lokasi, dapat arsip kesemuanya itu kami analisis. Berdasarkan analisis-analisis itu, kami menyimpukan bahwa kematian nya adalah kesesuaian jatuh dari ketinggian," kata Ade kepada wartawan di Mapolresta Padang, Rabu (25/9)

Dokter Ade menjelaskan, ketika sumsum tulang belakang mengalam cedera, maka orang tersebut tidak dapat bergerak. Ketika jatuh dan terpelanting, sumsum tulang belakangnya tertarik sehingga mengakibatkan orang itu tidak bisa bergerak.

Ekshumasi jenazah Afif sendiri dilakukan pada 8 Agustus 2024 lampau atas dorongan pihak family nan berprasangka dengan kematian anaknya.

(ned/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional