LBH Jakarta Buka Pos Pengaduan Guru Honorer Korban Pecat Massal

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta membuka posko pengaduan untuk guru honorer nan menjadi korban pemecatan massal sepihak.

Pengacara Publik LBH Jakarta Fadhil Alfathan menyebut pengaduan itu salah satunya dibuka untuk mendata pembimbing honorer nan terdampak. Selain itu, kejuaraan nan masuk juga bakal menjadi dasar kajian untuk memandang persoalan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami pikir krusial untuk membikin kanal pengaduan nan nantinya bisa memfasilitasi kawan-kawan alias rekan-rekan pembimbing honorer untuk mengadukan apa nan menjadi persoalannya, apa nan menjadi akibat dari kebijakan cleansing ini," kata Fadhil di instansi LBH Jakarta, Rabu (17/7).

Pengaduan juga dapat dilakukan secara dalam jaringan (online) melalui https://bit.ly/FormulirPengaduanCleansingGuruHonorer.

LBH Jakarta menduga adanya sejumlah pelanggaran dalam kebijakan pemecatan sepihak tersebut. Pasalnya, dasar nan dijadikan argumen dinas pendidikan untuk melakukan pemecatan tidak jelas.

Fadhil menyebut dinas pendidikan berdasar pemecatan sepihak tersebut adalah tindak lanjut dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Namun, Fadhil mengatakan temuan itu semestinya tidak bisa dijadikan dasar pemecatan.

"Yang harusnya ditindaklanjuti itu rekomendasi BPK. Apakah ada rekomendasi BPK nan memerintahkan untuk dilakukannya cleansing (pemecatan)?" kata Fadhil.

Fadhil juga sangsi dengan istilah 'cleansing' alias 'pembersihan' nan digunakan oleh dinas pendidikan. Menurutnya, istilah tersebut biasanya dipakai dalam tindakan kejahatan, seperti pembersihan ras alias genosida.

"Menjadi malu ketika kita memandang ada orang berpikir bahwa ini adalah genosida terhadap pembimbing honorer. Karena penggunaan istilah nan bagi kami ambigu," ujarnya.

Sebelumnya, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menerima laporan 107 pembimbing honorer di DKI Jakarta nan diberhentikan sepihak oleh sekolah tempat mereka mengajar. Pemberhentian sepihak dilakukan bertepatan dengan dimulainya tahun aliran baru pada awal Juli.

Kepala Bidang Advokasi Guru Iman Zanatul Haeri ratusan pembimbing nan diberhentikan itu berasal dari tingkat SD, SMP hingga SMA.

"Pada 5 Juli alias pada minggu pertama masuk sekolah negeri tahun aliran baru 2024/2025 di DKI Jakarta, para pembimbing honorer mendapatkan pesan horor. Yaitu bahwa mereka sejak hari pertama masuk menjadi hari terakhir berada di sekolah," kata Iman, Selasa (16/7).

Iman mengatakan para kepala sekolah mengirimkan blangko 'Cleansing Guru Honorer' kepada para pembimbing honorer agar mereka isi.

Terkait itu, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta membantah memecat ratusan pembimbing honorer secara sepihak. Disdik DKI mengaku tengah melakukan penataan pembimbing honorer.

"Jadi, bukan dipecat. Kami melakukan penataan dan penertiban dalam rangka agar para pembimbing itu betul-betul tertib," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Budi Awaluddin di Balai Kota DKI, Rabu (17/7).

(yla/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional