Ledakan di Klapanunggal Bogor, Kaki dan Tangan Korban Diamputasi

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Jumat, 14 Jun 2024 20:00 WIB

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara menjelaskan kejadian ledakan terjadi sekitar pukul 13.50 WIB pada Rabu (12/6). Polisi menyebut korban ledakan nan terjadi di Desa Ligarmukti, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat kudu menjalani tindakan amputasi pada kaki dan tangan. (Istockphoto/ RamonCast)

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi menyebut korban ledakan nan terjadi di Desa Ligarmukti, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat kudu menjalani tindakan amputasi pada kaki dan tangan.

"Tangannya diamputasi, kaki diamputasi," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada wartawan, Jumat (14/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara menjelaskan kejadian ledakan nan terjadi pada Rabu (12/6) sekitar pukul 13.50 WIB itu bermulai saat seorang saksi nan sedang berdagang di depan rumah korban mendengar bunyi ledakan.

Setelahnya, saksi lantas melaporkan peristiwa itu ke Ketua RT setempat untuk menghubungi mobil Siaga Desa. Kemudian, mobil itu tiba di letak dan membawa korban ke rumah sakit terdekat.

Selang beberapa waktu kemudian, tim Jibom Brimob Polri dan Jibom Sat Brimob Polda Metro Jaya tiba di letak untuk melakukan cek TKP.

"Dan tanggal 13 Juni 2024, tim dari Puslabfor Polri melakukan cek TKP untuk menyelidiki penyebab ledakan," ujarnya.

Tim Densus 88 Antiteror hingga Gegana Brimob ikut turun tangan menyelidiki kejadian ledakan nan terjadi di Desa Ligarmukti, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Rabu (12/6).

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan ledakan itu diduga berasal dari potassium chloride. Namun, kata Rio, perihal ini bakal didalami lebih lanjut oleh tim Densus 88 dan Sat Gegana.

"Jadi terjadi ledakan dari potasium chloride. Peruntukannya untuk apa, tetap didalami sama Densus 88 dan Sat Gegana Kepala Dua," kata Rio, Jumat (14/6).

"Kenapa saya melibatkan Densus? Karena takutnya kelak ada keterkaitan dengan teroris. Jadi hasilnya belum bisa diumumkan," imbuhnya.

(dis/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional