Luhut Bertemu Menlu Cina Bahas Stabilitas Hubungan Dua Negara

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

TEMPO.CO, JakartaMenteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan berjumpa dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi untuk menegaskan stabilitas hubungan Indonesia-Ccina.

"Menteri Luhut pertama-tama menyampaikan salam tulus Presiden Joko Widodo kepada Presiden Xi Jinping, dengan menegaskan kembali bahwa Indonesia sangat mementingkan hubungan dengan Cina alias China," kata Luhut dalam rilis Kementerian Luar Negeri Ccina diterima di Beijing, Cina, Kamis (13 Juni 2024).

Luhut juga menegaskan bahwa Indonesia berpegang teguh pada prinsip satu Cina dan berkomitmen untuk mendorong perkembangan hubungan bilateral nan sehat dan stabil.

Pertemuan antara Luhut dengan Menlu Wang Yi itu berjalan di Jilin, China. Luhut diketahui juga adalah Koordinator Kerja Sama Indonesia dengan China.

"Menko Luhut mengatakan Mekanisme Kerja sama Dialog Tingkat Tinggi China-Indonesia berkedudukan krusial dalam mengimplementasikan konsensus nan dicapai para pemimpin kedua negara dan mendorong kerja sama di beragam bidang," demikian disebut dalam keterangan tersebut.

Mekanisme tersebut diharapkan dapat menjalankan fungsinya secara maksimal, memperluas cakupan dan mendorong kerja sama nan lebih praktis antara kedua negara untuk mencapai hasil nan lebih banyak.

"Indonesia bersedia untuk secara aktif mempromosikan konsep 'poros maritim global' dan 'Belt and Road Initiative', mengoperasikan kereta sigap Jakarta-Bandung, dan bersama-sama menciptakan lebih banyak proyek kerja sama," kata Luhut.

Luhut juga disebut mengucapkan selamat kepada para peneliti ilmiah kedua negara lantaran telah sukses menyelesaikan pertama kalinya eksplorasi laut dalam bersama-sama.

Ia berambisi dapat lebih memperkuat kerja sama di bagian kelautan, perikanan, perawatan medis dan kesehatan, kepintaran buatan, ketahanan pangan, lingkungan. daya dan memperkuat pertukaran antarmasyarakat.

Iklan

Sedangkan Menlu Wang Yi mengatakan bahwa selama bertahun-tahun, dengan mengandalkan sistem perbincangan dan kerja sama tingkat tinggi China -Indonesia, kedua negara telah memelihara komunikasi dan koordinasi strategis nan erat dan mendorong pembangunan berkelanjutan.

"Tahun depan bakal menandai peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara China dan Indonesia, dan perkembangan hubungan bilateral menghadapi kesempatan baru dan penting. Kami siap bekerja sama dengan Indonesia, sesuai dengan pengarahan strategis kedua kepala negara," kata kata Wang Yi.

Wang Yi menyebut ke depan kedua negara perlu membangun model strategis untuk mendukung saling percaya nan saling melengkapi sehingga dapat memberikan lebih banyak faedah bagi masyarakat kedua negara.

"Kedua belah pihak kudu merencanakan tahap berikutnya dari Dialog Tingkat Tinggi, mengonsolidasikan rasa saling percaya dan terus dengan tegas mendukung kepentingan utama masing-masing negara," ungkap Wang Yi.

Wang Yi menyebut, ke depan China tetap berfokus pada kerja sama "Belt and Road Initiative", memastikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, serta memperluas dua proyek jagoan ialah Koridor Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Corridor) dan 'Dua Negara, Taman Kembar' (Two Countries, Twin Parks).

China juga konsentrasi dalam memperluas kerja sama di tiga bagian utama, ialah ekonomi digital, pembangunan ramah lingkungan, peningkatan penghidupan masyarakat, memperkuat sinergi strategi pembangunan, dan memimpin peningkatan berkepanjangan kerja sama praktis, tambah Wang Yi.

Dengan memanfaatkan Dana Kerja Sama Maritim China-Indonesia, kedua pihak dapat melaksanakan lebih banyak proyek kerja sama nan saling menguntungkan, dan mendorong kerja sama maritim untuk mencapai hasil baru. Kedua menteri juga juga berganti pandangan mengenai isu-isu internasional dan regional nan menjadi perhatian bersama.

Pilihan Editor: FNKSDA Minta Nahdliyin Tidak Ikut PBNU Terima Izin Tambang

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis