TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan telah berjumpa dengan Boeing dan Garuda Indonesia untuk menekan nilai tiket pesawat. Salah satu opsi dalam pertemuan itu, kata Luhut, maskapai bakal menggunakan software Boeing untuk meminimalisasi biaya operasional pesawat.
“Boeing memberikan usul untuk menggunakan software mereka sehingga penggunaan pesawat misalnya Garuda ini bisa dimaksimalkan sehingga biayanya turun,” kata Luhut kepada awak media di area Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu, 27 November 2024.
Luhut menyebut pemanfaatkan software baru milik Boeing ini bakal meningkatkan utilitas pesawat nasional makin efektif. Dia menyebut optimasi pemanfaatkan ini justru kurang di maskapai Garuda Indonesia.
Strategi ini diharapkan tidak hanya menekan biaya operasional, tetapi juga meningkatkan jumlah penumpang. Luhut menyoroti pentingnya efektivitas dalam utilisasi pesawat nan selama ini dinilai tetap kurang optimal, terutama pada maskapai Garuda Indonesia.
“Saya sudah bicara sama Dirut Garuda, ditemui saja, kita coba, lantaran Lion bagus,” kata dia.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono, mengatakan pemerintah bakal menurunkan tiket domestik pesawat untuk libur Natal dan Tahun Baru 2025. AHY, begitu Agus kerap disapa, apalagi mengatakan penurunan nilai bisa sampai 10 persen.
"Pentingnya penurunan nilai tiket untuk membantu masyarakat kita dan juga menggerakkan ekonomi termasuk pariwisata," kata AHY di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 26 November, usai rapat dengan Presiden Prabowo Subianto
AHY menyebut rencana penurunan nilai tiket pesawat ini sudah dibahas dengan beragam pihak, termasuk Kementerian Perhubungan. Putra Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini berambisi khususnya maskapai di bawah badan upaya milik negara (BUMN) memahami kebijakan ini untuk membantu masyarakat nan hendak berjalan selama libur natal dan tahun baru.
Dalam kesempatan nan sama di Istana, Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi mengatakan penurunan nilai tiket bertindak untuk 19 airport utama. Dudy menyebut airport nan dimaksud di antaranya adalah Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
"Ya semua nan mengenai dengan biaya-biaya nan timbul di kebandarudaraan. Kemudian, Avtur juga ada, dari Pertamina sukses menekan biayanya," kata Dudy.
Sebelumnya pada Jumat 22 November 2024, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno sempat memimpin Rapat Tingkat Menteri Persiapan Libur Natal 2024 & Tahun Baru 2025.
Mantan Menteri Sekretaris Negara itu mengatakan puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru diprediksi terjadi pada 24 Desember 2024, sedangkan puncak arus kembali diprediksi bakal berjalan pada 2 Januari 2025.
Dikutip dari Antara, Kementerian Perhubungan sebelumnya memperkirakan jumlah penumpang selama penyelenggaraan posko Natal dan Tahun Baru mencapai 3.912.224 penumpang (3.048.148 domestik dan 864.076 internasional). Angka tersebut lebih tinggi 4 persen jika dibandingkan periode sebelumnya.
Puncak arus mudik alias liburan akhir tahun diperkirakan mulai 21 Desember 2024 (periode Natal) dengan proyeksi penumpang sebanyak 297.129 (240.413 domestik dan 56.716 internasional), dan pada 28 Desember 2024 (periode Tahun Baru) mencapai 260.196 penumpang (domestik 202.873 dan 57.323 internasional).
Sedangkan puncak arus kembali diperkirakan pada 3 Januari 2025 (periode Natal dan Tahun Baru) mencapai 259.816 penumpang (202.820 domestik dan 56.996 internasional).
Riri Rahayu berkontribusi dalam penulisan tulisan ini