Ma'ruf: Pembunuhan Haniyeh Bisa Picu Ketegangan Besar di Timur Tengah

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Kamis, 01 Agu 2024 13:48 WIB

Wakil Presiden Ma'ruf Amin cemas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh bisa memicu ketegangan nan lebih besar di Timur Tengah. Wapres Ma'ruf Amin respons pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. (CNN Indonesia/Sakti Darma)

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Presiden Ma'ruf Amin cemas pembunuhan terhadap pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh bisa memicu ketegangan nan lebih besar di area Timur Tengah.

Ia pun tak mau meninggalnya Haniyeh mengganggu upaya perdamaian di area Israel dan Palestina.

"Ini bisa-bisa menjadi apa, rencana perundingan itu mentah kembali itu, lantaran masalahnya kan di tengah-tengah rencana upaya rencana perundingan terjadi pembunuhan, ini bisa memicu ketegangan lebih besar di Timur Tengah," kata Ma'ruf di atas Kereta Cepat Whoosh Bandung-Jakarta, Kamis (1/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ma'ruf pun berambisi banyak pihak berupaya untuk mencegah terjadinya bentrok lebih besar lagi di Timur b tengah imbas kejadian ini.

"Dan agar perdamaian terus diusahakan," kata dia.

Ma'ruf turut menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Haniyeh. Ia menganggap Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina untuk keluar dalam kolonialisme Israel.

"Dan tentu bagi kita Indonesia juga kehilangan seorang pejuang kemerdekaan. Oleh lantaran itu, kami ikut bersungkawa cita," kata dia.

Ma'ruf menganggap langkah Israel nan membunuh Haniyeh tak etis lantaran mengambil kesempatan ketika sedang berjamu ke Iran.

Terlebih, dia menilai Israel selama ini kerap kali melakukan genosida terhadap rakyat Palestina nan tak berdaya.

"Kita sangat menyayangkan cara-cara Israel nan juga sudah membunuh rakyat melakukan genosida, tapi juga membunuh pemimpin itu sudah dan di negara lain ketika dia menghadiri upacara pelantikan presiden Iran, itu saya kira tidak etis cari kesempatan seperti itu," kata dia.

Haniyeh merupakan kepala biro politik Hamas sejak 2017, menggantikan Khaled Meshaal. Haniyeh kemudian menjadi Perdana Menteri Palestina pada 2006, menyusul kemenangan Hamas pada pemilu parlemen.

Haniyeh dinyatakan tewas dalam serangan di kediamannya di Teheran pada Rabu (31/7) pagi. Hamas menuduh Israel dalang di kembali serangan ini. Israel sendiri enggan berkomentar soal tuduhan ini.

Haniyeh berada di Teheran sejak Selasa (30/7) kemarin, untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran Masoud Pezeshkian. Dia juga berjumpa dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. 

(rzr/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional