Mahasiswa Keluhkan Program Magang Diundur Kemendikbud

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM) Jundi mengeluh mengenai program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) nan diadakan oleh Kemendikbudristek.

Hingga saat ini dia belum bisa mendapatkan tempat magang. Jundi terkendala di tahapan seleksi dan tawaran bekerja oleh mitra nan jadwalnya diundur oleh Kemendikbudristek.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum ada progres dari mitra lantaran emang info kita tetap di-hold sama pihak MSIB," kata Jundi kepada CNNIndonesia.com, Selasa (30/7).

Tahapan tersebut semula dijadwalkan bakal dibuka pada 13 Juni-12 Juli 2024. Kemudian tahapan laporan hasil seleksi mahasiswa dijadwalkan pada 15 Juli 2024 dan penyelenggaraan magangnya dimulai 6 Agustus 2024.

Namun, berasas agenda terbaru nan dikeluarkan oleh Kemendikbudristek, ketiga tahapan itu dimundurkan. Tanggal seleksi dan offering mahasiswa oleh mitra menjadi 21 Agustus-4 September 2024. Lalu, agenda aktivitas dimulai 9 September 2024. Durasi magang minimal 4 bulan.

Perubahan agenda MSIB tersebut menyulitkan Jundi, karena dia kudu sudah mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) pada 31 Juli.

Sementara, magang adalah mata kuliah wajib di jurusannya. Oleh karena itu, dia gusar lantaran tidak bisa mengambil program magang pada semester ini.

"Kebetulan hari ini 30 Juli saya dan teman-temanku di manajemen itu sudah mulai proses nan namanya KRS," ujarnya.

"Dan lantaran program dari MSIB ini saya dan teman-teman saya ini jadi kerepotan untuk konversi nilai wajib magang ini," imbuhnya.

Saat ini, jundi memasuki semester 6. Mata kuliah magang memang tetap bisa dia ambil di semester berikutnya. Namun, dia cemas bakal mengganggu skripsi dan kudu menambah semester.

"Harus nunggu semester depan dan dampaknya belum bisa ambil skripsi. Iya [jadi merembet], sekarang UKT makin mahal juga," kata Jundi.

Dia pun tak bisa memastikan apakah MSIB ini bakal tetap digelar tepat waktu nantinya alias tidak. Dia juga belum percaya apakah bakal dengan mudah mendapatkan tempat magang jika lewat jalur mandiri.

"Dan untuk magang berdikari itu biasanya cukup memerlukan waktu nan lama, minimal tiga bulan sebelumnya sudah kirim email ke perusahaan, cari prosedurnya nan perlu kami siapkan juga," tuturnya.

Jundi mengungkapkan bukan dia saja nan mengalami perihal serupa. Menurutnya, nyaris 40 persen mahasiswa di jurusannya tersendat lantaran perubahan agenda MSIB tersebut.

Pihak bidang pun langsung membikin pertemuan dengan mahasiswa. Beruntung pihak bidang memberikan keringanan untuk penginputan konversi magang ke nilai mata kuliah di KRS.

Dia menyebut konversi nilai itu bisa dilakukan saat mahasiswa hendak lulus. Namun, kata Jundi, tetap saja mahasiswa jadi terhambat.

"Untungnya dari pihak akademik memberikan keringanan jika kita dapat tempat magang maka kita bisa mengonversinya di akhir semester 7 nanti," ujarnya.

"Tapi ya itu, lantaran MSIB informasinya belum jelas membikin kita berpotensi melakukan magang berbarengan dengan skripsi nan mana ini juga situasi nan kurang ideal," imbuhnya.

Belakangan ini ramai rumor beberapa program Kampus Merdeka bakal dihentikan sebagai akibat dari pemeriksaan anggaran program tersebut oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Namun, perihal itu dibantah oleh Kemendikbudristek. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Abdul Haris memastikan program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk semester ganjil tahun akademik 2024/2025 tetap berjalan.

Haris mengatakan ada penyesuaian linimasa lantaran proses pembukaan Automatic Adjustment terhadap anggaran shopping wajib bagian pendidikan.

(yla/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional