Mahasiswa Unsoed Diduga Jual 4 Mahasiswi, Modus Cari Bintang Iklan

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, MRA, diduga terlibat kasus perdagangan orang. Sejauh ini sudah ada empat mahasiswi nan bersaksi menjadi korban hingga mengalami kekerasan seksual.

Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Unsoed, Tri Wuryaningsih, mengatakan bahwa MRA merupakan mahasiswa dari Fakultas Hukum. Triwur nan juga Dosen Sosiologi Fisip Unsoed ini menyebut kasus ini terkuak lantaran laporan dari sejumlah mahasiswi nan mengadu ke dirinya.

"Sudah ada empat korban nan kami mintai keterangan, semuanya wanita," kata Triwur dikonfirmasi detikJateng mengenai info adanya dugaan kasus perdagangan orang nan melibatkan mahasiswa Unsoed, Senin (9/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Triwur menceritakan, kasus ini bermula saat seorang pria masuk ke lingkungan Unsoed dan mengaku sebagai pencari talenta. Pria ini kemudian sudah mengincar beberapa mahasiswi untuk ditawari sebagai bintang iklan.

"Nah orang ini, masuk ke fakultas-fakultas termasuk ke FEB, FK. Kemudian siangnya ditemui, terus ditawari 'kamu mau enggak'? (Jadi bintang iklan), ada nan kemudian tidak bersedia tapi dikejar-kejar terus, siangnya temui, terus malamnya di chat menggunakan WA. Terus ditawarin, pokoknya jika bisa, besok interview," lanjut dia.

Dari kejadian itu kemudian mahasiswi ini merasa takut dan memblokir nomor tersebut. Kemudian MRA turut meyakinkan calon korban agar percaya laki-laki ini nan diaku sebagai pamannya.

"Ada nan kemudian ketakutan terus diblokir tapi kelak dia menggunakan nomor asing lagi. Terus ada nan kemudian setelah diblokir ada nan viral itu masuk, MRA ikut meyakinkan 'kamu kemarin di-chat sama om ini ya? Itu beneran kok om saya, itu memang lagi nyari talent untuk iklan, itu beneran' jadi MRA memang mencoba meyakinkan calon-calon korbannya," jelasnya.

Meski begitu, Triwur tetap belum mendalami sejauh apa keterlibatan MRA dalam kasus dugaan perdagangan orang ini. Pihaknya tetap meminta keterangan dari korban.

"Tapi memang saya belum memanggil pihak MRA ini, kami tetap kemarin pendalaman dari teman-teman mahasiswi nan menjadi korban. Kami tetap meminta keterangan dan penjelasan kronologinya seperti apa," ungkap dia.

"Bentuk-bentuk kekerasan seksualnya seperti apa, kemudian nan terlibat di dalamnya itu siapa saja. Sejauh mana keterlibatan MRA itu jika dari keterangan korban, MRA ini turut meyakinkan calon korbannya," sambungnya.

Dari keterangan sementara nan didapat dari korban, laki-laki nan disebut sebagai om alias om MRA nan mengaku sebagai pencari talenta ini berupaya untuk melakukan aktivitas seksual dengan para korban.

"Kalau arah pembicaraannya ada nan sampai mendatangi orangnya itu untuk interview. Tapi ujung-ujungnya seksual. Misalnya 'kalau Anda pengin jadi bintang iklan ya Anda kudu mau dengan saya. Kamu itu enggak usah munafik Anda sudah enggak perawan kan?' jadi diintimidasi seperti itu. Ujung-ujungnya seksual," ujarnya.

Menurut Triwur, pelaku bertindak pada bulan Agustus. Sebelumnya pelaku sudah mengincar korbannya dengan menghampiri ke kampus. Triwur sudah berkonsultasi dengan kepolisian mengenai kasus ini.

"Ada nan sudah sampai menjadi korban. Itu perkosaan, sementara ini tetap 1 orang. Kita sudah berkoordinasi dengan kepolisian, sudah konsultasi," sebutnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan, menjelaskan saat ini kasus tersebut sudah dalam tahap penyelidikan. Namun dia menyebut kasus ini belum sampai ke tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Saya belum sampai ke perdagangan. Ada memang pengaduan penipuan dengan diiming-imingi jadi bintang iklan. Korbannya memang mahasiswi. Jadi dia diiming-imingi jika mau jadi artis kudu berasosiasi dengan pelaku. Ketemuannya di hotel. Cuma si korban waktu diperiksa belum sampai ke sana (persetubuhan) lantaran nan diperiksa ini sakit, tetap trauma healing," terangnya.

Berita selengkapnya di sini.

(Tim)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional