TEMPO.CO, Jakarta - Program makan bergizi cuma-cuma pendapat Presiden Prabowo Subianto bakal mulai berjalan pada Januari 2025. Biayanya mencapai triliunan dari anggaran pendapatan dan shopping negara (APBN), ditambah lagi biaya nan berasal dari sumber lain. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana membeberkan strategi anggaran untuk makan bergizi cuma-cuma tahun depan.
Program tersebut bakal dilaksanakan di 5.000 titik di seluruh Indonesia pada 2025. Dadan berbicara penyelenggaraan itu seluruhnya dikoordinasikan dan dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional. “Hanya penyediaan infrastrukturnya nan kami lakukan dengan melalui APBN,” kata dia saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2024.
Sebelumnya, Dadan sempat mengatakan program makan bergizi cuma-cuma memerlukan anggaran sebesar Rp 800 miliar per hari. Jumlah itu sekitar 75 persen dari shopping harian Badan Gizi Nasional sebesar Rp 1,2 triliun. Di dalam APBN 2025, program unggulan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming itu mendapat alokasi anggaran Rp 71 triliun.
Selain dari APBN, Dadan mengungkap, bakal ada pula koordinasi dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan juga pihak ketiga dalam corak investasi. “Nanti kami bakal bayar sewa lahan, sewa gedung, dan lain-lainnya per bulan sehingga investasi bakal kembali dalam waktu tiga tahun,” ujarnya.
Menggunakan biaya dari APBN, dia berkata, Badan Gizi Nasional bakal menetapkan tiga satuan pelayanan per kabupaten di seluruh Indonesia. Sejauh ini, uji coba makan bergizi cuma-cuma telah berjalan selama sepuluh bulan dan pemerintah sudah membentuk 85 instansi satuan pelayanan.
Perihal investasi, kepala badan itu mengatakan pelaksanaannya bakal sangat tergantung pada teknologi nan digunakan. Rencananya, tiap satuan pelayanan bakal dilengkapi dengan genset. Pemetaan titik satuan pelayanan pun disebut telah dilakukan dengan kepintaran buatan alias artificial intelligence (AI).
Iklan
“Itu salah satu bagian dari persyaratan kami nanti, ketika ada mitra nan mau membangun satuan pelayanan. Kalau berminat, titik lokasinya silakan kirim ke Badan Gizi Nasional, kelak kami bakal plot di wilayah itu ada sekolah mana saja nan bisa dilihat,” tuturnya.
Badan Gizi Nasional mempunyai sumber biaya lain nan sampai saat ini dirahasiakan. Dana itu disalurkan untuk seluruh rangkaian uji coba makan bergizi gratis. Dadan menyebut biaya uji coba nan berkisar antara Rp 800 juta - Rp 900 juta per bulan selama ini berasal dari kantong “hamba Allah”.
“Bisa dihitung setiap bulan itu Rp 800 juta - Rp 900 juta dikalikan 10 bulan, itu sudah berapa satuan layanan. Dan itu nan membiayai adalah hamba Allah,” kata dia.
Pendanaan untuk penyelenggaraan tugas dan kegunaan Badan Gizi Nasional memang bisa berasal dari APBN dan/atau sumber lain nan sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hal itu tercantum dalam Pasal 52 Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 38 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional.
Pilihan Editor: Segini Hitungan Pajak iPhone 16 saat Dibeli dari Luar Negeri