TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mau mempertaruhkan kepemimpinannya untuk mewujudkan program makan bergizi gratis. "Saya haqqul yaqin, saya pertaruhkan, saya pertaruhkan kepemimpinan saya. Kita satu tim kudu percaya semuanya. Ini bagian daripada rencana kebangkitan bangsa Indonesia," katanya pada Rabu, 23 Oktober 2024.
1. Program Strategis
“Bagi saya makan bergizi untuk anak-anak dan ibu mengandung ini adalah strategis. nan tidak mendukung perihal ini silahkan keluar dari pemerintah nan saya pimpin,” kata Prabowo dalam arahannya di sidang kabinet nan digelar di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 23 Oktober 2024.
Prabowo meminta Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, juga seluruh kementerian dan lembaga untuk bergerak cepat, tepat sasaran, dan terukur.
“Saya tidak katakan bahwa ini bisa selesai dalam satu minggu, dua minggu alias tiga bulan, tidak ada di antara kita nan punya tongkat Nabi Sulaiman. Tapi, kita bisa berhitung, kita bisa mengelola kita bisa alokasi biaya kita bisa kerahkan sumber daya,” kata Prabowo.
2. Gibran Memantau
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memantau penyelenggaraan uji makan cuma-cuma di SMPN 270 Jakarta Utara dengan didampingi Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi. “Hampir sama seperti kemarin kita uji coba makan bergizi cuma-cuma dengan Pak Pj. Gubernur DKI Jakarta di SDN 03 Menteng. Sekarang, di SMPN 270,” kata Gibran saat dijumpai di SMPN 270, Jakarta Utara, Rabu, 23 Oktober 2024 dikutip dari Antara.
Gibran menyempatkan untuk berbincang dengan dua perwakilan siswa dari SMP tersebut mengenai makanan nan diberikan. Adapun paket makan siang nan disediakan sebanyak 700 kotak oleh PAM Jaya itu berisi nasi, ayam teriyaki, sayur capcai, tahu goreng, dan buah jeruk dengan total 704 kkal.
3. Diminta Melibatkan Produsen
Pengamat kesehatan, Dicky Budiman, meminta pemerintah melibatkan produsen untuk program makan bergizi cuma-cuma agar terjamin dari gizi, higienis, dan penyaluran. "Sistem pengedaran nan efektif perlu direncanakan, termasuk kerja sama dengan produsen makanan lokal dan penggunaan akomodasi penyimpanan dan transportasi nan memadai untuk menjaga kualitas makanan," kata Dicky saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2024 dikutip dari Antara.
Menurut dia, solusi itu untuk mengatasi halangan saat pemerintah menjangkau wilayah terpencil alias wilayah nan infrastrukturnya minim. Dikhawatirkan halangan akses itu, kata dia, rentn menyebabkan penurunan kualitas makanan seperti menjadi lama alias rusak.Ia juga mempertimbangkan, ketidakteraturan dalam menjaga standar kebersihan bisa menyebabkan akibat kontaminasi dan pandemi penyakit.
"Penting juga memastikan adanya porsi dan ragam menu nan kaya bakal sumber protein, serat, vitamin, dan mineral nan disusun oleh mahir gizi," katanya.
Iklan
4. Swasembada Pangan
Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB), Rizal Martua Damanik, menyatakan program prioritas Prabowo, makan bergizi cuma-cuma berangkaian dengan program swasembada pangan.
“Kalau kita berbincang tentang makan bergizi cuma-cuma ini, satu perihal nan mau saya tekankan bahwa Indonesia itu kan luas. Jadi, gimana melalui program makanan bergizi cuma-cuma ini bisa mengakomodasi potensi dan tradisi lokal, nan sejalan juga dengan cita-cita swasembada pangan Pak Prabowo,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2024 dikutip dari Antara.
Menurut dia, dalam penyelenggaraan makan bergizi gratis, masyarakat mesti diberikan edukasi tentang pentingnya keragaman pangan sesuai dengan potensi lokal di wilayah masing-masing.
5. Pedoman Isi Piringku
Pakar kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengingatkan agar penyelenggaraan program makan bergizi cuma-cuma di Jakarta tidak mengabaikan pedoman Kementerian Kesehatan untuk memastikan asupan nan menunjang tumbuh kembang anak.
"Kita sangat berambisi agar pelaksanaannya menyesuaikan dengan prinsip gizi seimbang sesuai pedoman Kementerian Kesehatan 'Isi Piringku'," kata Tjandra, Senin, 21 Oktober 2024, dikutip Antara.
Menurut dia, krusial memperhatikan porsi dalam sepiring makanan agar dilengkapi karbohidrat, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan. "Setidaknya ada tiga peran makan siang nan baik ialah menjamin kecukupan gizi, sebagai sumber daya untuk sekolah dan beraktivitas, serta untuk mengatasi dan menghindari beragam penyakit dan masalah kesehatan," ujarnya.
DANIEL A. FAJRI | ANTARA
Pilihan Editor: 7 Poin Pidato Prabowo di Sidang Kabinet Kemarin: Dari Pentingnya Persatuan hingga Makan Bergizi Gratis