Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Angka Pengangguran akan Meningkat

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengomentari kejadian pabrik tutup selama awal tahun 2024. Di mana penutupan itu berkapak pada pemutusan hubungan kerja alias PHK. Ketika berita itu muncul, Apindo menyatakan telah mengumpulkan asosiasi dan menanyakan kondisi mereka. 

Menurut Shinta, sebagian besar perusahaan nan merumahkan para pegawainya itu bergerak di sektor tekstil dan produksi pakaian. “Kalau di sektor-sektor lain tetap cukup terkendali,” kata dia di instansi Apindo pada Rabu, 8 Mei 2024.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat selama periode Januari-Maret 2024 sudah ada 2.650 pekerja nan terkena PHK di Jawa Barat. Sedangkan wilayah tertinggi nan paling banyak merumahkan pegawainya ada di DKI Jakarta, ialah 8.876 pekerja. Disusul Jawa Tengah sebanyak 8.648 orang.

Shinta berujar beberapa perusahaan mempunyai beragam macam kondisi dan pertimbangan untuk menutup bisnisnya. Salah satunya, dia menyebut beberapa perusahaan di Jawa Barat terpaksa pindah lantaran ada wilayah nan mempunyai bayaran minimum regional rendah. 

Lebih dari itu, cost of business dari perusahaan tersebut, kata Shinta, lebih krusial untuk diperhatikan. Mulai dari labor cost, energy cost, logistic cost, dan sebagainya. “Jadi cost of doing business ini adalah momok nan kudu menjadi perhatian. Bagaimana caranya bisa kami kendalikan,” ujarnya.

Apalagi, saat ini kondisi ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh aspek geopolitik. Misalnya, bentrok antar negara Timur Tengah nan terjadi sejak Sabtu, 13 April 2024 lalu. Peristiwa itu berakibat pada pelemahan rupiah dan indeks nilai saham campuran alias IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) nan menurun.

Iklan

Meski pemerintah sudah melakukan beragam antisipasi, Sinta mengimbau kepada para pengusaha untuk selalu bersiap. Sebab, akibat geopolitik juga berakibat pada penyerapan pasar luar. Sedangkan, untuk pasar domestik di dalam negeri perlu memperhatikan daya beli.

Shinta cemas kondisi itu dapat meningkatkan nomor pengangguran di Indonesia. Namun, dia percaya pemerintah Indonesia bisa menjaga inflasi. “Dari info tahun ini kami cukup optimis mungkin pertumbuhan 5 persen bakal tetap bisa diraih,” ujarnya.

Apindo juga mengingatkan kepada para pengusaha untuk menjaga produktivitas tenaga kerja mereka, serta mengimbau pemerintah agar menjaga kondusifitas suasana upaya nan ada dengan langkah mempertahankan cost of business. 

Pilihan Editor: Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis