Maruarar Sirait Sebut Aguan Bos Agung Sedayu Group Terlibat dalam Program Bangun 3 Juta Rumah

Sedang Trending 4 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Bos Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma namalain Aguan disebut bakal terlibat dalam program pembangunan 3 juta rumah. Kabar ini disampaikan Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait.

Pembangunan rumah nan bakal dibangun taipan ini bakal dimulai pada November mendatang di Tangerang, Banten. Lahan tersebut berasal dari tanah nan disumbangkan dari perusahaan Ara, sapaan Maruarar Sirait.

“Tanggal 10 November ground breaking (peletakan batu pertama) rumah cuma-cuma untuk rakyat di Tangerang. Tanahnya dari perusahaan kami. nan bangun perusahaan lain, Agung Sedayu sama isinya,” katanya di Kantor PUPR, Senin, 28 Oktober 2024.

Ara sebelumnya mengatakan bakal menyumbangkan 2 hektare tanah miliknya untuk mendukung realisasi program 3 juta rumah. Hal ini disampaikannya ketika melakukan kunjungan kerja ke Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput di Jakarta, Ahad.

Langkah ini diharapkan bisa menjadi contoh untuk masyarakat lain agar tertarik melakukan perihal serupa. Pasalnya, Ara menegaskan bahwa program 3 juta rumah dilakukan dengan konsep gotong royong.

“Artinya, pemerintah dengan senang hati menampung inisiatif baik masyarakat nan mau menghibahkan tanahnya untuk dibangun rumah rakyat,” katanya.

Iklan

Sementara Agung Sedayu Group adalah konglomerasi perusahaan developer properti di Indonesia nan selama ini banyak membantu pemerintah. Salah satunya dalam rangka mewujudkan terbangunnya sejumlah akomodasi di Ibu Kota Nusantara alias IKN.

Aguan sendiri ditunjuk oleh Presiden RI ke-7 Joko Widodo alias Jokowi menjadi Konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ke proyek IKN pada pertengahan Agustus 2023 lalu. Konsorsium nan dipimpin oleh Aguan itu antara lain sukses membangun hotel bintang lima, Swissotel Nusantara di IKN.

Adapun program pembangunan 3 juta rumah tiap tahun adalah janji Presiden Prabowo Subianto saat kampanye Pilpres 2024. Proyek ini dirancang untuk membangun 3 juta rumah setiap tahunnya, dengan alokasi 1 juta unit untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di perkotaan dan 2 juta unit untuk masyarakat pedesaan.

Estimasi dari Bank BTN menyebut bahwa potensi transaksi dari program ini dapat mencapai Rp400 triliun per tahun, dengan nilai rumah subsidi di perkotaan sekitar Rp200 juta dan di pedesaan berkisar antara Rp75 juta hingga Rp100 juta per unit.

Pilihan Editor: Bagaimana Cara Menteri Perumahan Maruarar Sirait Penuhi Janji Prabowo untuk Program 3 Juta Rumah

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis