Maruarar Sirait Sebut Anggaran Program 3 Juta Rumah Minim

Sedang Trending 4 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan anggaran untuk kementeriannya dalam merealisasikan program 3 juta rumah nan dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto tetap tergolong kecil. Ia membeberkan rencana anggaran untuk membangun rumah di tahun 2025 hanya sebesar Rp 5,07 triliun.

Dengan demikian, jika mau merealisasikan program tersebut, laki-laki nan kerap disapa Ara ini mengatakan kementeriannya kudu bekerja 25 kali lipat lebih besar dari tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, pada tahun 2024, anggaran perumahan sebesar Rp 14,681 triliun dan hanya bisa merealisasikan pembangunan sekitar 200 ribu unit rumah.

"Anggaran 2024 dan 2025 turun, targetnya meningkat banyak. Berarti kita mesti kerja bayangkan 25 kali lipat untuk mencapai 3 juta (rumah)," ujarnya dalam rapat kerja berbareng Komisi V DPR RI dalam rangka perkenalan dan penjelasan tugas pokok dan kegunaan masing-masing kementerian/lembaga pada Selasa, 29 Oktober 2024.

Meski dengan anggaran nan kecil, Ara mengatakan tidak bakal menyerah untuk merealisasikan program tersebut. Salah satu konsep nan dia tawarkan adalah dengan membujuk beberapa perusahaan dan stakeholder mengenai untuk bergotong royong.

Sebagai menteri, Ara sendiri bersedia menyumbangkan tanahnya seluas 2,5 hektare di Tangerang. Ia menjadwalkan memulai groundbreaking program 3 juta rumah pada 10 November 2024. Program ini adalah nan pertama di mana seluruh proses, mulai dari lahan hingga pembangunan, sepenuhnya didanai oleh swasta, dengan perusahaan developer Agung Sedayu sebagai pelaksananya.

"Tapi itu kudu mulai dari kami, tanggal 10 November tanahnya dari perusahaan saya, nan bangun Agung Sedayu," ujarnya.

Iklan

Selain itu, Ara juga berkomitmen untuk meningkatkan keterbukaan info publik. Langkah ini dimaksudkan agar masyarakat dapat mengawasi kinerjanya, sehingga dapat mengurangi potensi korupsi di Kementerian PKP.

"Makanya kita mulai hari ini, kan saya berupaya lantaran saya belajar dari Pak Prabowo, caranya ya dengan keterbukaan," ujarnya.

Selain itu, Maruarar juga menawarkan sistem shopping nan terpusat. Jadi kementeriannya langsung memesan bahan baku, khususnya untuk pembuatan rumah, langsung ke pabriknya, baik itu pabrik semen, besi, dan lain sebagainya. "Supaya bisa lebih nawar, jika harganya turun nan untung siapa? Rakyat," katanya.

Menurutnya, langkah tersebut tidak hanya mengamankan duit negara dari potensi korupsi dan lain sebagainya, tetapi juga dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas, terutama untuk pembangunan perumahan. "Jangan hanya tidak korupsi, tapi lebih dari itu kudu efisien. Baru produktivitasnya ditingkatkan," ujarnya.

Pilihan Editor: Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti Sebut Siap Lanjutkan IKN: Kami Selesaikan Semuanya

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis