Massa Aksi di Malang Lempar Botol, Batu hingga Flare ke Gedung DPRD

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Surabaya, CNN Indonesia --

Ribuan mahasiswa dan komponen masyarakat sipil nan melakukan unjuk rasa di Kota Malang, sukses menjebol gerbang DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (23/8). Demo berjalan ricuh saat massa melemparkan botol, batu dan flare ke gedung DPRD.

Massa mulanya tiba di titik tindakan pukul 14.30 WIB. Mereka lampau berorasi menyampaikan tuntutan mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan tolak revisi UU Pilkada

Mahasiswa kemudian meminta agar mereka diizinkan masuk ke Gedung DPRD, untuk audiensi berbareng Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika dan seluruh fraksi lain. Namun perihal itu tak digubris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situasi pun memanas. Massa tindakan mulai membakar ban. Sejumlah orang berpakaian hitam-hitam kemudian melempar botol, batu hingga flare ke arah gedung DPRD Kota Malang.

Tak sampai di situ, massa juga merobohkan pintu gerbang sisi kiri Gedung DPRD Kota Malang, hingga rata dengan tanah pukul 15.40 WIB.

Petugas kepolisian pun langsung merapatkan barisan memperketat pengamanan. Aparat sempat memukul mundur massa. Aksi lemparan kembali terjadi.

Kondisi mereda saat massa diizinkan masuk ke laman DPRD Malang. Mereka kemudian ditemui Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika dan sejumlah perwakilan fraksi.

Perwakilan Mahasiswa dari HMI Kota Malang, Aksal mengatakan, melalui tindakan ini pihaknya mau mengawal putusan MK No 60 dan 70 soal Pilkada yang terancam dianulir oleh DPR RI.

"Lembaga perwakilan rakyat justru mencederai dan melukai emosi rakyat itu sendiri," kata Aksal.

Meskipun DPR RI sudah membatalkan pengesahan RUU Pilkada nan menganulir putusan MK, pihaknya tetap melakukan tindakan lantaran tak mau dibohongi.

"Ini hanyalah sebuah pembohongan publik, agar kita mencair kembali, tapi kami marah, kecewa dan sudah muak," ucapnya.

Ketua DPRD Kota Malang Made memastikan dia menerima tuntutan massa tindakan dan bakal menyampaikannya ke DPR RI.

"Perlakuan terhadap kebijakan nan sudah diputuskan MK tetapi mau diadu dengan putusan MA ini tidak boleh terjadi," kata Made.

"Hari ini kami kirim tuntutan mahasiswa ke DPR RI. Tanda terima dari Sekretariat DPR RI kami langsung tembuskan ke semua fraksi," tambahnya.

Nantinya, jika ada jawaban dari DPR RI bakal langsung diserahkan kepada masing-masing koordinator tindakan unjuk rasa di Kota Malang.

"Intinya kami sudah dapat, semua fraksi di DPRD Kota Malang sepakat dan tidak ada satu poin pun nan tidak kami sepakati," ujarnya.

Sekitar pukul 19.30 WIB massa tindakan berangsur-angsur membubarkan. Kondisi lampau lintas di Jalan Tugu mulai kembali normal.

(frd/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional