Massa Aksi Lempari Foto Jokowi dengan Telur Busuk di Istana Yogyakarta

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Yogyakarta, CNN Indonesia --

Massa tindakan Jogja Memanggil melempar telur ke arah poster Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menggelar teatrikal di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta alias Gedung Agung, Kamis (22/8) siang.

Massa Jogja Memanggil nan berjumlah ribuan orang dari kalangan mahasiswa, aktivis, PKL, akademisi, dan tetap banyak lagi ini sebelumnya melakukan longmars dari Tempat Parkir Abu Bakar Ali (ABA), Suryatmajan, Kota Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepanjang perjalanan melintasi area Malioboro, mereka terus menyuarakan orasi menolak pengesahan RUU Pilkada dan mendukung Putusan MK soal persyaratan pencalonan.

Sekitar pukul 12.30 WIB, mereka tiba di depan Gedung Agung. Mereka lampau meluapkan sumpah serapah nan dialamatkan kepada Jokowi dan rezimnya.

"Rezim Jokowi telah memperkosa konstitusi dan kerakyatan di negara ini," pekik orator dari atas mobil komando.

"Ganyang, ganyang, ganyang Jokowi, ganyang Jokowi sekarang juga," sahut massa.

Massa tindakan saling sahut meneriakkan perlawanan atas Pemerintahan Jokowi, sampai akhirnya sebagian dari mereka menuju gerbang timur Gedung Agung. Lalu mereka melempari poster bergambar Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Bobby Nasution, dan Anwar Usman dengan beberapa butir telur sebelum menginjak-injaknya.

"Telur busuk ini untuk Jokowi!"

Sejumlah massa lampau meminta pagar Gedung Agung untuk dibuka, namun salah satu orator mengingatkan teklap nan telah disepakati bahwa tindakan tak bakal sampai masuk ke area Istana Kepresidenan Yogyakarta.

Setelah beberapa kali orasi, massa kemudian melanjutkan langkah mereka menuju panggung utama tindakan di Nol Kilometer.

Panggil tikus ke arah Istana Presiden

Selanjutnya, giliran massa tindakan lain nan tiba di depan Gedung Agung. Orator pun lampau mengenalkannya sebagai Istana Tikus.

Orator lampau membujuk peserta tindakan untuk memanggil sang tikus agar keluar dari rumahnya. Mereka melakukannya sembari menunjuk ke arah istana.

"Tikus, tikus, mari keluar," kata orator nan ditirukan oleh peserta aksi.

Berdasarkan pantauan, tindakan Jogja Memanggil nan menolak pengesahan RUU Pilkada dan mendukung putusan MK tentang pesyaratan pencalonan ini tetap berjalan hingga pukul 13.30 WIB. Massa tindakan terus berdatangan menuju Titik Nol Kilometer.

DPR sendiri telah menunda gelaran paripurna pengesahan Revisi Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada alias RUU Pilkada lantaran ketua DPR belum mendapat kuorum kesepakatan.

Baleg sebelumnya bermufakat RUU Pilkada dibawa ke paripurna hari ini. RUU itu disetujui delapan dari sembilan fraksi di DPR. Hanya PDIP nan menolak.

Pembahasan RUU Pilkada dilakukan dalam waktu kurang dari tujuh jam. Revisi UU Pilkada juga dilakukan sehari usai MK mengubah syarat pencalonan pilkada melalui putusan nomor 60/PUU-XXII/2024. Namun, DPR tak mengakomodasi keseluruhan putusan itu.

Pengesahan ini juga dilakukan di tengah gelombang protes besar dari rakyat Indonesia. Demo besar di sejumlah kota serempak digelar hari ini.

Demo ini bagian dari aktivitas 'peringatan darurat Indonesia' nan viral di media sosial setelah DPR bermanuver mengabaikan putusan MK.

(kum/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional