Massa SYL Geruduk Kantor Kompas Makassar

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Kamis, 25 Jul 2024 13:59 WIB

Massa mendesak Kompas bantu memfasilitasi pembebasan dua pengawal SYL nan ditangkap lantaran menganiaya wartawan Kompas. Massa dari sebuah ormas menggelar unjuk rasa di depan instansi Kompas Makssar, Kamis (25/7). (CNN Indonesia/ Ilham)

Makassar, CNN Indonesia --

Kantor Kompas di Makassar, Sulawesi Selatan, didemo ratusan orang menuntut pembebasan dua rekan mereka nan diduga dugaan kekerasan terhadap jurnalis Kompas TV usai sidang putusan mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Jakarta.

Kedua orang itu saat ini ditahan Polda Metro Jaya. Massa pun berunjukrasa dengan membakar ban jejak dan memblokade Jalan Pengayoman, Kecamatan Panakukkang, Makassar.

Dalam orasinya, massa meminta pihak Kompas segera menarik laporan dugaan kekerasan tersebut sehingga dua pendukung SYL nan ditahan di Polda Metro Jaya bisa bebas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita minta Kompas di Makassar menjadi penyambung dengan Kompas di Jakarta untuk membebaskan dua orang tua kami nan tetap ditahan di Polda Metro Jaya," kata salah satu orator aksi, Kamis (25/7).

Massa meminta pihak Kompas Makassar untuk berbincang agar kedua nan ditahan di Rutan Polda Metro Jaya bisa segera dibebaskan.

Menurut massa pedemo, peralatan bukti kekerasan terhadap wartawan usai sidang SYL tidak jelas.

Kemudian, massa meminta pihak Kompas untuk memperlihatkan bukti nan menyebabkan dua orang pendukung SYL ditangkap dan ditahan.

"Dasar norma penahanannya itu tidak ada bukti nan jelas, apalagi nan tidak pernah diperlihatkan kepada publik. Lantas kenapa kalian menahan orang tua kami, tanpa ada bukti nan jelas," ungkapnya.

Jika tuntutan tidak dipenuhi oleh Kompas, massa menakut-nakuti bakal menjadikan kantor Kompas Makassar sebagai letak unjuk rasa setiap hari.

"Kami hanya mau jika hari ini tidak ada kepastian norma dari kedua orang ini, maka kami bakal kembali. Bahkan setiap pekan gelar tindakan dan boikot tempat ini. Maka, jangan salahkan kami melakukan pemboikotan terhadap instansi Kompas TV," katanya.

Unjuk rasa menuntut dua pendukung mantan Mentan SYL diduga menganiaya wartawan Kompas TV dibebaskan tetap berjalan hingga siang ini.

Massa menggelar orasi secara bergantian. Unjuk rasa ini juga dikawal abdi negara kepolisian. 

( mir/wis)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional