TEMPO.CO, Jakarta - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menjamin kesiapan stok pupuk kondusif memasuki musim tanam kedua 2024. Mereka telah menyesuaikan kebutuhan di masing-masing wilayah pengedaran nan menjadi tanggung jawabnya.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo mengatakan bakal memastikan pasokan cukup bagi para petani dengan kualitas terbaik. "Kami juga berkomitmen mengawal pengedaran pasokan pupuk subsidi lewat penemuan dan teknologi," ucapnya melalui keterangan tertulis, Jumat, 24 Mei 2024.
Salah satunya, Distribution Planning & Control System (DPCS) untuk pupuk subsidi. Di mana, mereka bakal mengawasi pengedaran secara real-time dengan early warning system. Fungsinya untuk memberikan peringatan jika stok menipis pada tingkat daerah.
Hingga 2024, Pupuk Kaltim mencatat, ada 365.364 ton pupuk subsidi nan terdiri 270.312 ton stok pupuk urea bersubsidi. Lalu, 79.303 ton stok pupuk NPK Phonska dan 15.749 ton NPK Formula Khusus. Serta 450.437 ton pupuk urea non subsidi dan 18.579 ton NPK non subsidi. Jumlah ini sudah berada di pemisah kondusif pemenuhan petani jelang kuartal ketiga 2024.
Adapun stok pupuk nan sudah tersedia ini bakal didistribusikan di cakupan wilayah tanggung jawab Pupuk Kaltim nan tersebar di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan seluruh wilayah Sulawesi. Sedangkan untuk NPK Bersubsidi Formula Khusus, mencakup Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
Iklan
Sementara hingga Mei 2024, Pupuk Kaltim telah menyalurkan pupuk subsidi oleh pemerintah sebesar total 322.657 ton pupuk bersubsidi, masing-masing terdiri atas 279.737 ton urea bersubsidi dan 37.365 ton NPK Phonska. Lalu, 5.555 ton NPK Formula Khusus bersubsidi.
Masing-masing nomor pengedaran ini telah mencapai realisasi sebesar 86 persen. 83 persen dan 50 persen dari keseluruhan sasaran penyaluran pupuk subsidi dari pemerintah untuk Pupuk Kaltim di 2024.
Melalui program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat alias MAKMUR, Pupuk Kaltim dapat mengedukasi petani untuk meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi ketergantungan pemakaian pupuk subsidi. Per April 2024, Pupuk Kaltim telah sukses mengelola program MAKMUR dengan 75.000 hektar lahan nan digarap oleh 23.000 petani.