Masyarakat Sipil Adukan Pembakaran Rumah Wartawan Sumut ke Istana

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah golongan masyarakat sipil mengadukan kasus pembakaran rumah berujung tewasnya wartawan Tribrata TV Rico Sempurna Pasaribu beserta tiga personil keluarganya di Karo, Sumatera Utara ke Istana Presiden di Jakarta.

Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Amnesty International Indonesia, dan KontraS melaporkan kasus itu ke Kantor Staf Presiden (KSP) nan berada di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

"Kami membawa kasus ini ke KSP lantaran kami mau KSP mengawal proses investigasi ini dengan baik, lantaran kami merasa ada indikasi, mungkin, kasusnya bisa masuk angin jika tidak dikawal dari Jakarta," kata perwakilan KKJ Bayu Wardhana di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (17/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bayu mengatakan hasil investigasi KKJ mengungkap kematian Rico berangkaian dengan buletin nan dia buat. Beberapa waktu sebelum pembakaran, Rico menulis soal dugaan personil TNI backing gambling online.

Meski begitu, mereka menduga kepolisian belum kunjung memeriksa personil TNI atas dugaan itu. Pada saat bersamaan, Panglima TNI dan Pangdam Bukit Barisan membantah dugaan anggotanya terlibat pembakaran itu.

"Padahal kan proses penyelidikannya tetap berjalan, itu kira-kira nan sebenarnya kami merasa ini perlu dikawal," ujarnya.

Selain mengadu ke istana, golongan masyarakat sipil juga melapor ke Puspom TNI AD, Komnas HAM, LPSK, dan KPAI. Mereka berambisi atensi lembaga pusat bisa memberi terang kasus nan menewaskan wartawan dan tiga personil keluarganya.

"Nah, kelak kita lihat gimana proses lembaga-lembaga ini merespons laporan ini. Jadi kita lihat dulu situasinya," ujarnya.

Rumah wartawan Tribrata TV Rico Sempurna Pasaribu di Karo, Sumatera Utara dibakar orang tak dikenal. Rico dan tiga personil keluarganya meninggal bumi akibat serangan itu.

Polda Sumatera Utara telah menetapkan tersangka B namalain Bulang sebagai tersangka. Bulang adalah otak dari pembakaran tersebut.

"Tersangka B menyuruh YST membakar, serta memberikan duit Rp130 ribu kepada RAS untuk dibelikan BBM Pertalite dan Solar nan digunakan membakar rumah korban," ucap Kapolda Sumatera Utara Komjen Agung Setya Imam Effendi dalam keterangan tertulis, Kamis (11/7).

Sementara itu, Mabes TNI memastikan Puspom AD bakal menyelidiki laporan dari anak wartawan nan tewas di Karo itu mengenai dugaan keterlibatan prajurit TNI.

"Ya tentu (diusut tuntas) lantaran sudah ada laporan, dan dari Puspomad (Pusat Polisi Militer Angkatan Darat) pun sudah komitmen menindaklanjuti laporan tersebut, kita tunggu saja," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Nugraha Gumilar di Gedung Trans Media, Jakarta, Senin (15/7).

(dhf/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional