TEMPO.CO, Jakarta - Kepala BP Batam Muhammad Rudi membeberkan soal perkembangan terakhir tentang perumusan kebijakan mengenai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kesehatan Internasional Batam. Saat ini, kata Rudi, pemerintah sudah dalam tahap perumusan izin KEK tersebut agar nantinya keluar menjadi Keppres.
"Saya tadi sudah menandatangani surat resmi kepada Pak Menko, untuk bisa meregulasikan (KEK tersebut, sehingga KEK Kesehatan keluar menjadi Keppres," kata Rudi di Batam, Jumat, 7 Juni 2024.
Rudi mengatakan KEK Pariwisata Kesehatan itu nantinya bakal dipusatkan di Sekupang. "Setelah akomodasi KEK ini kita dapatkan, isnya Allah kita kerjasama dengan mereka (Mayapada Group)," kata Rudi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyetujui usulan pembentukkan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam. Penetapan KEK ini telah memenuhi persyaratan pembentukan KEK sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus.
Dalam siaran Pers BP Batam, Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto mengatakan, bahwa proses pengusulan KEK Pariwisatan Kesehatan Internasional Batam, sudah menjadi perhatian BP Batam dalam beberapa tahun terakhir.
Sehingga, dirinya mengaku senang rencana besar investasi KEK Pariwisata Kesehatan Internasional bakal segera terwujud di Batam.
“Kami mendapat sasaran dari Kemenko Perekonomian bahwa setahun investasi kudu ada dan terealisasi, maka menjadi tugas kami agar investasi KEK terwujud,” ujar Purwiyanto pada akhir Mei 2024 lalu.
Ia menyatakan proyeksi investasi nan bakal masuk bakal sangat besar. "Baik dari sisi persepsi wilayah dan akibat kehadiran investasinya bagi ekonomi dan tenaga kerja. Tidak hanya sekedar milestone, ini bakal jadi multiplier effect bagi semua lini ekonomi di Batam."
Luasan Kawasan KEK Pariwisata Kesehatan Batam
KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam seluas 47,17 hektare nantinya bakal berada di wilayah Sekupang 23,10 hektare (Wisata Kesehatan Terpadu) dan wilayah Nongsa seluas 24,08 hektare (Pariwisata).
KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam dengan sasaran investasi Rp 6,91 triliun sampai dengan 2032 bakal menyerap tenaga kerja 105.406 orang selama 80 tahun.
Pengusulan ini dinilai memenuhi persyaratan lantaran telah menguasai lahan 100 persen dengan penanammodal utama ialah Apollo Hospitals India dan Mayapada Group untuk Rumah Sakit Internasional.
Pada Lokasi Sekupang bakal dilaksanakan aktivitas utama kesehatan dengan rencana upaya Rumah Sakit Internasional (Mayapada Apollo Batam International Hospital), Nursing Academy International, MedTech Park nan dilengkapi MICE (Meetings, Incentive, Convention & Exhibition), Perumahan Dokter, Dormitory, Hotel & Retail.
Iklan
RSBP Batam beserta sarana pendukung juga bakal menjadi bagian dalam KEK nan layanannya bakal terintegrasi dengan Mayapada Apollo Batam International Hospital.
Sementara pada letak Nongsa bakal dilaksanakan aktivitas utama pariwisata dengan rencana upaya Retirement Village & Clinic dan akomodasi penunjang berupa Cottages, Bungalow, Motel nan diperuntukan bagi wisatawan, pasien dan family pendamping.
Kota Batam merupakan Kota nan letaknya sangat strategis lantaran berdekatan langsung dengan Negara Singapura dan Malaysia. Hal itu juga nan bakal menjadi salah satu argumen kenapa wisata medis perlu dibangun.
Tercatat 2 juta visitor medis asal Indonesia nan berobat ke luar negeri, sebanyak 1,5 jutanya memilih pelayanan medis di Malaysia dan Singapura. Pemerintah menargetkan dari 2 juta visitor medis nan berobat ke luar negeri setiap tahunnya, KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam bakal menyerap pasien sebanyak 2 persen alias sekitar 40.000 jiwa.
Sehingga tujuan untuk merebut market pasien nan berobat ke Singapura dan Malaysia untuk berobat ke Batam dapat tercapai.
Dalam siaran Pers BP Batam disebutkan Jonathan Tahir selaku President Commissioner Mayapada Healthcare nan bakal menjadi pelaksana pengembangan KEK Kesehatan Internasional Batam menyatakan komitmennya untuk membangun dan mengembangkan wilayah sekupang ini.
“Kami sangat ceria dengan hasil hari tersebut. Ini bukanlah akhir, melainkan permulaan kami untuk bisa merealisasikan janji dan komitmen kami," kata Johannes. "Akan segera datang rumah sakit internasional di Batam nan bisa diminati oleh visitor dengan standar internasional.”
Adapun PT Karunia Praja Pesona ditugaskan merealisasikan komitmen dari sasaran pengembangan KEK untuk 5 tahun pertama Rp 3,3 triliun dan pembuatan lapangan pekerjaan sebanyak 19.740 orang.
Dalam rapat tertutup pada akhir Mei lampau itu juga tampak datang Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan para perwakilan 16 Kementerian personil Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, ketua daerah/badan upaya dan penanammodal nan melaksanakan proyek KEK. Selanjutnya, Dewan Nasional KEK bakal merekomendasikan kepada Presiden untuk menetapkan KEK tersebut melalui Peraturan Pemerintah.
Pilihan Editor: BSD Jadi KEK Baru dengan Target Investasi Rp 18,8 Triliun