Megawati Sentil Utang Ribuan Triliun RI: Gimana Cara Bayarnya?

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mempertanyakan gimana langkah pemerintah bayar utang di tengah kondisi ekonomi saat ini.

Hal itu dia ungkapkan dalam pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) V PDIP, Jumat (24/5). "Pertanyaan saya, mari mikir, utang kita ini gimana langkah bayarnya?" kata Megawati.

Ia mencontohkan saat menjadi presiden, dirinya lebih memilih kabinet ramping nan diisi 33 menteri saat menghadapi krisis multidimensi. Namun, kata dia, kabinet itu diisi oleh para profesional. Dengan begitu, orang nan tepat berada di posisi nan sesuai dengan bidangnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Megawati menilai, perihal ini bisa mengatasi krisis nan saat itu dihadapi Indonesia.

"Jadi the right man in the right place. terbukti krisis teratasi dan seluruh utang terutama dengan International Monetary Fund (IMF) dapat dilunasi," ucap Megawati.

Diketahui, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat total utang pemerintah naik menjadi Rp8.253,09 triliun per Januari 2024. Jumlah utang ini naik sebesar Rp108,4 triliun dibandingkan utang di Desember 2023, ialah sebesar Rp8.144,69 triliun.

Adapun rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) tetap di bawah pemisah kondusif 60 persen. Rasio utang per Januari 2024 berada di level 38,75 persen.

"Rasio utang ini juga serta lebih baik dari nan telah ditetapkan melalui Strategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah 2024-2027 di kisaran 40 persen," begitu isi laporan Kemenkeu dalam Buku APBN KiTA.

Utang pemerintah pada Januari 2024 didominasi oleh surat berbobot negara (SBN), ialah sebesar 88,19 persen alias Rp7.278,03 triliun.

Lalu sisanya pinjaman nan mencakup 11,81 persen alias sebesar Rp975,06 triliun.

Secara rinci, utang SBN terdiri dari SBN domestik sebesar Rp5.873,38 triliun dan SBN Valas alias mata duit asing sebesar Rp1.404,65 triliun

Rinciannya, SBN domestik terbagi atas Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp4.741,85 triliun dan SBN Syariah sebesar Rp1.131,54 triliun.

Sementara, SBN Valas terbagi atas SUN sebesar Rp1.058,17 triliun dan SBN Syariah sebesar Rp346,49 triliun.

Selanjutnya, utang dari pinjaman terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp36,23 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp938,83 triliun.

"Pemerintah senantiasa mengelola utang secara jeli dan terukur dengan memperhatikan komposisi mata uang, suku bunga, maupun jatuh tempo nan optimal," tulis Kemenkeu.

(thr/mrh)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional