TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk makanan dan minuman olahan Mayora Group ke 15 negara. Ekspor ini mencapai nilai US$1 juta alias setara Rp15,8 miliar (kurs rupiah Rp15.800 per dolar AS).
Negara-negara tujuan ekspor tersebut ialah Palestina, Arab Saudi, Bahrain, UAE, Kuwait, Mesir, Madagaskar, Afrika Selatan, Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, Bangladesh, Armenia, dan Australia. Dengan ekspor ini, Mayora total telah menjual produk peralatan sebanyak 400 ribu kontainer ke 103 negara.
Budi Santoso mengatakan ekspor produk makanan dan minuman sejak 2019 hingga 2023 tumbuh sekitar 6,8 persen. Dengan permintaan bumi rata-rata 7,7 persen, dari Januari hingga Agustus tahun ini ekspor dapat tumbuh sebesar 6,4 persen. "Pasar kita sebenarnya cukup besar. Saya tahu Mayora ini memang luar biasa," ucap Budi Santoso di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa, 5 November 2024.
Perluasan pasar ekspor merupakan salah satu program nan dibawa Budi Santoso sebagai Menteri Perdagangan. Ia mengingatkan Kemendag mempunyai lebih dari 40 instansi Perwakilan Perdagangan di beragam negara. Ia meminta Mayora tak sungkan-sungkan berasosiasi dengan Perwakilan Perdagangan itu. Dengan begitu, dia berambisi pasar-pasar nontradisional bakal terus berkembang.
Eks Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan ini mengakui banyak sekali halangan ekspor. Hal ini disebabkan setiap negara, termasuk Indonesia, mau melindungi industri dalam negeri masing-masing. Untuk melindungi industri dalam negeri, dia mengatakan salah satu instrumennya adalah trade remedies, seperti pengenaan bea masuk.
Namun dia mengingatkan bea masuk berkarakter sementara. Ketika pasar dalam negeri banjir impor, pemerintah menerapkan bea masuk tambahan. "Kalau kita bangkit, setelah tadi kenakan bea masuk, ya kita kudu bisa bersaing. Artinya daya saing itu nan utama sebenarnya untuk peningkatan ekspor," ucap dia.
Direktur Utama PT Mayora Indah Tbk., Andre Sukendra Atmadja, mengatakan produk-produk ekspor perusahaannya telah menjadi market leader di negara-negara di luar negeri. Ia mencontohkan kopi buatan Mayora telah menjadi market leader di Filipina, Lebanon, dan Rusia. Adapun biskuit dan cokelat di Thailand.
Dengan total pendapatan Rp50 triliun, Andre mengatakan Mayora telah berkontribusi kepada nilai ekspor nasional hingga 48 persen. "Itu menjadikan Mayora ini pengekspor produk dengan merek Indonesia nan terbesar," ucap dia.
Artikel ini terbit di bawah titel Mendag Budi Santoso Lepas Ekspor Mayora ke 15 Negara, Nilainya Tembus Rp15,8 Miliar