Mengaku Milik Kominfo, Ini Dia Elaelo yang Diklaim sebagai Pengganti X

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Netizen hari-hari ini banyak membahas tentang elaelo, nan disebut-sebut sebagai pengganti media sosial X alias Twitter di Indonesia. Kebetulan munculnya aplikasi ini tidak lama setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika menakut-nakuti bakal memblokir X jika masih menampilkan konten pornografi.

Itu sebabnya Kominfo buru-buru menjelaskan berita nan menyebut elaelo sebagai buatan kementerian tersebut.

"Beredar sebuah unggahan foto di platform Twitter alias X dengan klaim situs Elaelo nan disebut-sebut sebagai pengganti Twitter alias X di Indonesia merupakan buatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Faktanya, klaim dalam unggahan tersebut adalah tidak benar," demikian siaran pers Kominfo nan disiarkan di situs resmi kementerian pada Rabu, 19 Juni 2024.

Sebelumnya, tempo.co melaporkan klaim nan muncul di situs Elaelo menyatakan secara definitif bahwa servernya dibuat oleh Kementerian Kominfo.

Ketua Komtap Cyber Security Awareness Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (Aptiknas) Alfons Tanujaya menyarankan masyarakat agar waspada jika hendak mengakses aplikasi elaelo.id.

"Situs elaelo.id menampilkan logo Garuda Pancasila dan menampilkan tulisan 'Under Construction by Kominfo'. Hal ini memberikan kesan seakan-akan elaelo adalah aplikasi nan didukung alias dibangun oleh Kominfo. Hal ini jelas menyesatkan, lantaran Kominfo sendiri tidak pernah menginformasikan adanya aplikasi pengganti X di bawah Kominfo berjulukan elaelo," kata Alfons saat dihubungi ANTARA pada Rabu.

Di samping itu, kata dia, administratur elaelo.id dengan identitas -Iron Dome #Hmei mengunggah buletin dari portal buletin nan judulnya diubah sehingga menimbulkan kesan seolah Kementerian Komunikasi dan Informatika merekomendasikan penggunaan elaelo setelah platform X diblokir. 

Berdasarkan temuan-temuan tersebut, Alfons menyarankan masyarakat agar waspada jika mengakses platform elaelo.id.

Alfons menyarankan mereka nan mendaftar menjadi pengguna elaelo.id tidak asal memberikan info krusial ataupun menggunakan kata sandi nan sama dengan nan digunakan dalam platform lain guna menghindari pencurian info kredensial.

"Jangan jalankan aplikasi apapun nan diberikan elaelo. Iktikad-nya saja sudah tidak bagus, jadi kudu hati-hati," kata pengamat keamanan siber dari Vaksincom itu.

Dia menyarankan orang-orang nan mau beranjak menggunakan aplikasi media sosial buatan dalam negeri mencari aplikasi nan kreator dan pengembangnya sudah diverifikasi.

"Ada platform chat karya anak bangsa seperti Palapa nan layak menjadi kebanggaan anak bangsa dan dipunggawai oleh Gildas dan Onno W. Purbo, platform chat Palapa ini betul-betul menyediakan platform berbagi pesan saingan WhatsApp, Telegram, alias Signal dan merupakan karya anak bangsa," kata Alfons.

Platform elaelo.id ramai diperbincangkan sejak akhir pekan lampau menyusul rumor pemblokiran X oleh pemerintah imbas dari penerapan ketentuan konten dewasa nan dirilis X akhir Mei 2024.

Platform tersebut muncul ke publik dan menjanjikan 1.000 centang biru bagi pengguna nan mendaftarkan diri pertama kali.

Iklan

Setelah ramai diperbincangkan, situs web elaelo.id sempat susah diakses pada Senin lalu, tetapi sudah bisa dibuka kembali pada Rabu.

Saat dicek dalam daftar penyelenggara sistem elektronik Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Rabu (19/6) pukul 09.30 WIB, elaelo.id tidak ada dalam daftar.

Bantahan Menteri Kominfo

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menyatakan pihaknya tidak mengetahui soal situs Elaelo itu. "Enggak tahu siapa nan lemparin (kabar bahwa pemerintah nan membikin Elaelo). Pemerintah belum ada rencana bikin aplikasi pengganti X," kata dia saat dikonfirmasi Tempo melalui jasa pesan singkat, Selasa, 18 Juni 2024.

"Terkait dengan ketentuan pornografi di X, kita sudah surati. Tapi jika tetap dibolehkan, kelak di Indonesia kami tutup alias blokir," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi Informasi DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, 10 Juni 2024 lalu.

Budi secara tegas menyampaikan tidak setuju dengan kebijakan konten pornografi nan beredar di X. Menurut dia, patokan terbaru X ini tidak sejalan dengan kebijakan dan pedoman media sosial nan ada di Indonesia. "Kalau gak jelas-gak jelas gitu kami sikat aja, masa kita diatur-atur negara lain."

Walaupun demikian, pantauan Tempo di aplikasi X tetap bisa beraksi dan digunakan dengan layak. Tidak ada tanda-tanda pemblokiran alias pembatasan akses setelah pernyataan tegas dilontarkan Budi saat rapat kerja Komisi Informasi DPR pekan lalu. 

Ketika Tempo mencobanya, aplikasi Elaelo tampak belum maksimal untuk program servernya. Kejadian tidak bisa login hingga kandas diakses kerap ditemukan saat membuka laman platform tersebut. Logo di aplikasi itu menyertakan lambang burung garuda nan disertai musik Mars Pancasila.

ANTARA | ALIF ILHAM FAJRIADI

Pilihan Editor Mengenal Pelni, Perusahaan Pelayaran Terbesar dengan Kapal-kapal nan Sudah Saatnya Pensiun

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis