TEMPO.CO, Jakarta - Seperti diketahui, Presiden Prabowo melantik menteri-menteri berikut waiklnya di Kabinet Merah Putih pada Senin, 21 Oktober 2024. Lantas, apa saja konsentrasi nan bakal dikerjakan Kabinet Merah Putih?
Melalui Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengungkapkan rencana kerja selama 100 hari pertama dalam Kabinet Merah Putih nan dipimpin oleh Prabowo-Gibran. Ia mengatakan pihaknya bakal memprioritaskan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 hingga digitalisasi sesuai program Astacita Presiden Prabowo Subianto.
"Yang utama sekali itu pilkada. Itu nan paling utama lantaran lead dari pemerintah itu Kemendagri," kata Tito usai penyambutan dua wakil menteri baru di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2024, dikutip dari Antara.
Kemudian melanjutkan rapat koordinasi pengendalian inflasi wilayah nan dilakukan setiap pekan sejak September 2022. Tito menyampaikan program tersebut bakal berakhir andaikan Presiden Prabowo Subianto menghendakinya.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang (Menko) Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengatakan banyak nan bakal dilakukan pihaknya dalam 100 hari pertama dalam Kabinet Merah Putih. "Ya tetap banyak nan mau dilakukan," kata Muhaimin saat bergegas meninggalkan Pondok Pesantren Pondok Pesantren (Ponpes) Mahasina Darul Quran Wal Hadits, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 22 Oktober 2024, dikutip dari Antara.
Saat ditanya lebih lanjut, pekerjaan alias program apa saja nan bakal dilakukan, dirinya belum bersedia memaparkan secara detail. "Nanti saja ya, saya lagi buru-buru mau menghadiri acara," ujar laki-laki nan kerap disapa Cak Imin itu.
Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto juga mengungkapkan rencana kerja selama 100 hari pertama dalam Kabinet Merah Putih. “Pertama, kita kelak menunggu pengarahan Presiden. Kedua, mengenai target-target, kan sudah ada sasaran nan sifatnya jangka menengah dan panjang,” ujar Airlangga di instansi Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024.
Dia menjelaskan bahwa sasaran jangka menengah dan panjang tersebut mencakup swasembada energi, swasembada pangan, pembuatan lapangan kerja, serta peningkatan investasi. Selain itu, sasaran juga mencakup penurunan rasio gini dan nomor kemiskinan.
Terakhir, Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Lodewijk Freidrich Paulus, menyatakan bahwa pihaknya bakal berfokus pada upaya mendukung penyelenggaraan program 100 hari Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto serta Gibran Rakabuming Raka.
"Secara umum saya katakan kami kudu mendukung program 100 hari dari Pak Prabowo-Gibran. 100 hari pertama ini kami kudu menjaga stabilitas politik kemudian stabilitas keamanan, termasuk masalah pertahanan tentunya," jelas Lodewijk di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024.
Dia menyampaikan bahwa Kemenko Polkam telah menerima petunjuk dari Presiden Prabowo mengenai beragam tugas nan perlu dijalankan. Tugas-tugas tersebut termasuk menjaga keamanan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dan keamanan di Papua, nan menurutnya sudah terkendali di bawah pengawasan TNI-Polri.
Ihwal disebut Kabinet Merah Putih adalah kabinet gemuk, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan kabinet Prabowo Subianto merupakan kabinet nan jauh lebih fokus. "Sebetulnya bukan kabinet gemuk, tapi kabinet nan jauh lebih fokus," kata Hasan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024..
Menurut Hasan, kementerian koordinator itu kelak nan bakal melakukan kegunaan koordinasi. Dia menjelaskan satu kementerian nan sebelumnya segara organisasi gemuk, saat ini dipisah dan menjadi ramping secara organisasi. "Jadi bukan kementerian gemuk. Kementerian nan badannya besar-besar, sekarang malah dipisah-pisah jadi ramping," ujarnya.
KHUMAR MAHENDRA | DANIEL A. FAJRI | MYESHA FATINA RACHMAN | ANTARA
Pilihan editor: Tanggapan DPR hingga PT Pindad Soal Prabowo Ingin Maung Jadi Mobil Dinas Menteri