Menkes: Program Anestesi Undip Hanya Ditutup Sementara

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan program pendidikan master ahli (PPDS) anestesi Universitas Diponegoro (Undip) di RSUP Dr Kariadi, Semarang hanya ditutup sementara.

Budi menyebut pihaknya mau mendalami kasus bunuh diri salah satu peserta didik diduga akibat perundungan alias bullying.

"Kita tidak ada niat ini untuk menutup selama-lama. Enggak," kata Budi di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (15/8).

Budi mengatakan pihaknya bakal memeriksa seluruh pihak nan mengenai program anestesi Undip di RS Karyadi. Menurutnya, mahasiswa junior tetap takut mengungkap dugaan perundungan selama ini.

"Nah ini menurut saya tidak baik lantaran mereka tetap berinteraksi di sana. Itu sebabnya kita berhentikan sementara. Supaya penyelidikan ini bisa dilakukan dengan sigap bersih dan transparan, bebas dari intimidasi nan sekarang terjadi," ujarnya.

Budi menjelaskan Kemenkes telah menerjunkan tim ke Undip untuk menyelidiki master muda nan meninggal buntut dugaan perundungan.

Ia berbareng Mendikbud Nadiem Makarim berkomitmen mau betul-betul membereskan dan menghilangkan praktik bullying di bumi pendidikan ke depannya.

"Bahkan korban jiwa tidak hanya hari ini saja biasanya ditutup-tutup, baru kali ini saja ini terbuka. Dan kita bakal beresin ini secepat mungkin," kata Budi.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan menghentikan program anestesi Undip nan ada di RSUP Dr Kariadi, Semarang imbas dugaan kasus bunuh diri salah satu peserta didik akibat perundungan alias bullying.

Keputusan itu tertuang dalam surat nomor: TK.02.02/D/44137/2024 nan ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya pada 14 Agustus 2024. Surat ditujukan kepada Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi.

Rektor Undip Suharnomo sudah buka bunyi soal mahasiswi PPDS program studi anestesi FK Undip di RSUP Dr Kariadi Semarang, Jawa Tengah, bunuh diri.

Suharnomo menegaskan dugaan perundungan kepada peserta PPDS berinisial ARL itu tidak benar. 

"Mengenai pemberitaan meninggalnya Almarhumah berangkaian dengan dugaan perundungan nan terjadi, dari investigasi internal kami, perihal tersebut tidak benar," demikian kata Suharnomo dalam info surat Nomor: 647/UN7.A/TU/VIII/2024 nan diteken pada 15 Agustus 2024.

(rzr/fra)

[Gambas:Video CNN]