Jakarta, CNN Indonesia --
Menko Politik dan Keamanan Budi Gunawan (BG) memastikan proses norma melangkah terhadap anggota TNI nan diduga terlibat penyerangan penduduk sipil di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Ia mengatakan saat ini sudah ada personil Yonarmed 2/Kilap Sumagan nan telah diproses mengenai peristiwa itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proses norma saat ini sedang berjalan. Ada beberapa oknum personil Yonarmed nan diproses," kata BG di Kantor Kemenko Polhukam, Senin (11/11).
BG menjelaskan situasi di Desa Cinta Adil sekarang sudah kondusif. Ia menyebut Pangdam I/Bukit Barisan Letjen Moch Hasan juga telah mengatakan bakal terbuka mengenai proses norma kasus tersebut.
"Sehingga publik bisa mengawal dan mengikuti perkembangan kasusnya, dan bakal dijamin dan dipastikan bahwa para pelakunya nan terbukti bersalah bakal ditindak dan diberi hukuman sesuai dengan ketentuan nan berlaku," ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 33 prajurit TNI diduga terlibat penyerangan penduduk sipil di Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (8/11) malam.
Satu penduduk meninggal bumi dan belasan lainnya luka-luka akibat peristiwa itu.
Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Dody Yudha mengatakan puluhan prajurit nan terlibat diperiksa di Pomdam I Bukit Barisan.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, nan diduga terkonfirmasi (terlibat) ada 33 orang. Oknum pelaku nan sudah terkonfirmasi diduga terlibat sudah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Pomdam I Bukit Barisan," kata Dody dalam keterangannya, Minggu (10/11).
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan peristiwa berasal saat dua personil TNI menegur pemuda nan kebut-kebutan menggunakan sepeda motor.
Menurutnya, pemuda nan ditegur itu tidak terima hingga terjadi adu mulut dan perkelahian massal.
"Diawali oleh ya anak-anak muda kebut-kebutan pakai motor ditegur sama anggota, lantaran kan mengganggu masyarakat, meresahkan masyarakat, mengganggu ketertiban di jalan. Anggota Kodam I (Bukit Barisan) menegur, tidak terima," kata Agus usai menyambut 24 prajurit Satgas TNI dari Filipina di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (11/11).
"Terjadi adu mulut, perkelahian, kemudian maka terjadilah perkelahian massal," imbuh dia.
(yoa/dmi)
[Gambas:Video CNN]