TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengakui telah membantu proses pembebasan tanah seluas kurang lebih dua ribu hektare di Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur untuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Proses itu dikerjakan dengan menggandeng Badan Bank Tanah.
“Kami membantu pembebasan tanah nan dua ribu hektare lebih kurang bermasalah,” ujar Luhut dalam Rapat RAPBN tahun anggaran 2025 dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Juni 2024.
Luhut percaya seluruh persoalan di IKN bisa diselesaikan. Sebab, menurutnya seluruh tokoh nan terlibat saat ini bekerja dengan tepat.
Pemerintah sebelumnya menargetkan pembebasan lahan 2.086 hektare untuk pembangunan IKN rampung 27 Mei 2024. Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Sumadilaga menyebut sasaran itu bukan sasaran buru-buru. "Kan kami memenuhi penyelesaian dengan Penanganan Sosial Dampak Kemasyarajat (PSDK) Plus," ujar Danis ketika ditemui di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jumat, 17 Mei 2024. "Semua diganti, mereka dapat relokasi."
Titik relokasi ditetapkan Otorita IKN tidak jauh dari IKN namalain tetap di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Selama proses relokasi dan kediaman baru belum jadi, Danis mengatakan pemerintah bisa menyediakan tempat sementara. "Kan ini ada kepentingan kami perlu kerja. Kalau menunggu kan susah. Teknisnya kelak teman-teman di lapangan," kata Danis.
Iklan
Danis menjelaskan, dari total lahan 2.086 hektare nan belum clear, Kementerian PUPR Perlu masuk untuk membangun sejumlah infrastruktur. Adapun proyek nan masuk area lahan tersebut adalah Tol seksi 6A-6B, area Masjid IKN, dan penanganan banjir di hulu Sungai Sepaku.
Pilihan editor: Luhut Klaim Tak Ada Isu dengan IKN, nan Masalah Pimpinannya
HAN REVANDA PUTRA