TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa anggaran untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran bakal dilakukan secara berjenjang bertahap. Ia menyebut, untuk tahap pertama, dimulai dari Rp 20 triliun.
Luhut mengungkapkan, program makan siang cuma-cuma tengah dibahas secara teknis berbareng dengan tim Presiden terpilih Prabowo Subianto. Meskipun, kata dia, banyak pihak nan cemas bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak bakal bisa menanggung biaya program ini. Namun perihal ini tidak masalah lantaran program makan siang cuma-cuma dilaksanakan secara bertahap.
"Orang takut kelak anggaran shopping kita tidak kuat, sebenarnya bertahap. Gak ada masalahnya. Mereka (tim) membikin skenario ekonomi," kata dia.
Bagaimana Hitungannya?
Berdasarkan skenario nan ada, Luhut bilang, Indonesia tetap bisa mengalokasikan anggaran sebesar Rp 612 triliun dengan defisit anggaran 2,5 persen. Dengan itu, pemerintah bisa membangun Jalan Tol Trans Sumatera, juga untuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
"Dengan budget defisit 2,5 persen, kita bisa dapat Rp 612 triliun. Kita bisa menyelesaikan Tol Sumatera, bisa menyelesaikan makan bergizi, juga bisa meneruskan pembangunan di Ibu Kota. So, what's the problem? Kita exercise itu," ujarnya.
Luhut menerangkan program serupa telah melangkah di 93 negara. Maka dari itu, dia menyebut program nan diusung Prabowo-Gibran dengan anggaran jumbo ini bukanlah perihal aneh.
"Saya kira sangat bagus. Banyak anak-anak kita nan tidak pernah makan daging alias telur, dengan program ini jadi dapat. Di situ barcode-nya, bisa tiap hari berganti. Misalnya today, your meal consists of eggs, rice, ini bahasa Inggris."
Untuk itu, dia meminta masyarakat agar tidak khawatir. "Menurut saya, kita tidak perlu khawatir. Asal kita kelola dengan baik, asal kita kurangi tadi kebocoran-kebocoran. Dengan digitalisasi, kita bakal bisa kurangi secara signifikan, mengenai kebocoran tadi itu."
Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Disiapkan Rp 71 Triliun pada 2025
Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan telah mengalokasikan anggaran untuk program makan siang cuma-cuma senilai Rp71 triliun untuk tahun 2025. Untuk sementara, anggaran tersebut masuk pos persediaan nan bakal dikelola oleh bendaharawan umum negara (BUN).
Iklan
Dalam konvensi pers di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Jakarta, Senin, 24 Juni 2024, Sri Mulyani telah melakukan komunikasi dengan Tim Presiden Terpilih Prabowo Subianto, untuk memastikan program prioritasnya tercakup dalam Rancangan APBN 2025, termasuk program makan bergizi gratis.
Sri Mulyani belum memastikan badan dan Kementerian nan ditunjuk untuk mengelola anggaran tersebut. “Eksekusi alokasi anggaran nantinya bakal ditetapkan oleh Prabowo dan timnya,” ujarnya dalam konfrensi pers RAPBN 2025 di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin 24 Juni 2024.
Ia menerangkan anggaran untuk program makan siang cuma-cuma tersebut telah ditetapkan dalam postur anggaran tahun depan, namun belum ditetapkan pengelolanya lantaran tetap dalam proses sinkronisasi penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN 2025 dan penyesuaian nota finansial APBN tahun ini.
Penyusunan RUU bakal selesai pada pertengahan Agustus dan bakal diumumkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada 16 Agustus 2024. Selama penyusunan pemerintah bakal memantau dan terus berkoordinasi dengan presiden terpilih dan timnya nan menyusun program tersebut.
“Apakah sudah menetapkan dalam corak program mana eksekutornya siapa, jika belum ya berfaedah dicadangkan dalam BUN,” ujar Sri Mulyani.
Ia mengatakan Rp 71 triliun nan telah ditetapkan dalam postur APBN 2025 sudah mencakup keseluruhan selama setahun program makan siang gratis bakal berjalan. Ia memastikan tidak bakal ada kelebihan anggaran.
KAKAK INDRA PURNAMA | ANNISA FEBIOLA | ILONA ESTHERINA | ANTARA
Pilihan editor: Luhut: Soal One China Policy hingga Komentar Tentang Anggaran Makan Siang Gratis