TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan swasembada pangan terwujud paling lambat dalam tiga tahun mendatang. Salah satu caranya dengan mendorong pertanian modern nan melibatkan para petani muda.
"Sudah 11 bulan kami keliling Indonesia untuk memastikan pangan kita aman, mimpi kita paling lambat 3 tahun ke depan indonesia bakal swasembada pangan. Bahkan, kita bakal menjadi lumbung pangan bumi nantinya," ujar Amran saat mengunjungi Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat, 11 Oktober 2024, dikutip dari keterangan tertulis.
Para petani muda, kata Amran, sangat krusial dalam mendorong swasembada pangan di Indonesia. Karena itu, Amran menghibahkan perangkat pertanian modern kepada para petani generasi milenial dan Gen Z tersebut. Jumlah anak muda nan menerima hibah ini ditargetkan mencapai 50 ribu orang.
Amran menargetkan pada masa mendatang bakal lebih banyak generasi milenial dan generasi Z nan bersedia turun ke lapangan. Untuk menarik minat mereka, dia mempersiapkan pengolahan menggunakan mesin pertanian bertekologi tinggi. Selain itu, dia mencanangkan pendapatan milenial minimal Rp 10 juta per bulan.
Di saat bersamaan, Amran mengatakan langkah transformasi menuju pertanian modern sudah berjalan. Hal ini dilaksanakan seiring dengan pemberian bibit unggul maupun pompanisasi pun telah digencarkan di beragam wilayah di Tanah Air.
Sedangkan ahli ekonomi senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, meragukan keahlian Indonesia untuk mencapai swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan. Hal ini lantaran tingkat ketergantungan beras impor nan dalam beberapa tahun terakhir semakin meningkat.
Iklan
"Swasembada pangan itu berfaedah kita memproduksi peralatan tersebut untuk menutup kebutuhan kita 100 persen, no import, tidak ada impor," ujar Tauhid saat ditemui Tempo di Jakarta Pusat, Rabu, 14 Agustus 2024.
Jika mau mencapai swasembada pangan, Tauhid mengatakan pemerintah kudu mengupayakan ekstensifikasi secara besar-besaran. Ia menjelaskan, salah satu aspek utama nan menghalang pencapaian swasembada pangan adalah laju konversi lahan subur di Pulau Jawa nan sangat cepat. Sedangkan upaya untuk membuka lahan baru di luar Jawa, menurut dia, belum menunjukan hasil nan signifikan.
Cicilia Ocha berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.
Pilihan Editor: Kementerian Pertanian Minta Tambah Anggaran Rp 65,9 Triliun di 2025 untuk Lumbung Pangan