TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima lawatan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Mathias Cormann, di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 28 November 2024.
Cormann tiba di salah satu pintu masuk samping Istana Negara pada pukul 13.28 WIB. Sekitar 10 menit kemudian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto datang.
Airlangga mengatakan bahwa kunjungan Cormann ke instansi Prabowo sebagai bagian proses aksesi keanggotaan Indonesia di OECD. Mantan Ketua Umum Golkar ini menyebut bahwa OECD kemarin membahas laporan ekonomi khusus.
Survei nan dimaksud Airlangga adalah The OECD Economic Survey of Indonesia 2024 pada 26 November 2024. Survei Ekonomi OECD tersebut merupakan publikasi rutin unggulan OECD nan dilakukan melalui perbincangan kebijakan antara OECD dan para kreator kebijakan dari negara-negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia.
"Hasilnya baik dan optimistis tahun depan sasaran (ekonomi) 5,2 persen sesuai APBN bisa dicapai, kata Airlangga sebelum mendampingi Presiden Prabowo berjumpa Sekjen OECD.
Sekjen OECD Cormann mengatakan kunjungannya ke Istana Presiden untuk memperkuat hubungan dan kemitraan ekonomi dengan Indonesia.
Indonesia saat ini tengah menjadi negara aksesi OECD berbareng dengan Argentina, Brazil, Bulgaria, Kroasia, Peru, Rumania, dan Thailand. Indonesia sedang dalam proses penilaian berdikari terhadap kebijakan, regulasi, dan standar nasional dibandingkan dengan instrumen OECD, untuk selanjutnya disampaikan dalam arsip Initial Memorandum.
Pemerintah Indonesia mendorong keanggotaan penuh OECD setelah menjadi salah satu negara Mitra Utama sejak 2007. Target pemerintah untuk menjadi personil penuh OECD tercapai dalam tiga tahun ke depan.
Pada 2014, Indonesia menjadi co-chair berbareng Jepang untuk memulai program regional OECD bagi ASEAN - perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara. Sebelumnya disampaikan, Jokowi menargetkan Indonesia masuk OECD dalam tiga tahun.