TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mencabut izin edar empat perusahaan pupuk nan terbukti memalsukan mutu produknya. Keempat perusahaan itu ialah CV Mitra Sejahtera, Semarang (Sangkar Madu), CV Barokah Prima Tani, Gresik (Godhong Prima), PT Multi Alam Raya Sejahtera, Gresik (MARS), dan PT Putra Raya Abadi (Gading Mas).
Hasil uji laboratorium menunjukkan mutu pupuk nan diproduksi keempat perusahaan itu jauh di bawah standar Standar Nasional Indonesia (SNI). Amran menilai keempat perusahaan itu telah merugikan negara dan melemahkan rantai pengadaan pupuk nasional. “Ini bukan hanya soal kualitas pupuk nan buruk, tetapi juga soal kepercayaan,” ucap dia dalam keterangan resmi, Selasa, 26 November 2024.
Kasus ini bermulai dari kejuaraan masyarakat nan diterima oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Menanggapi kejuaraan itu, Amran meminta Inspektorat Jenderal Kementan mengadakan uji laboratorium. Sampel pupuk diambil dari penyimpanan produksi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dan Kota Semarang, Jawa Tengah. Hasilnya, keempat merek pupuk nan disediakan oleh empat penyedia pupuk dinyatakan tak layak guna.
Selain mutu pupuk nan rendah, investigasi lebih lanjut mengungkap indikasi pemalsuan arsip uji mutu produk oleh CV Barokah Prima Tani (Godhong Prima). Perusahaan itu melampirkan hasil kajian nan diklaim berasal dari PT Sucofindo Surabaya. Namun, setelah dikonfirmasi, arsip tersebut terbukti bukan arsip resmi nan dikeluarkan oleh PT Sucofindo.
Pencabutan izin edar ini dibarengi dengan pembatalan perjanjian pengadaan pupuk nan mencapai nilai total Rp18,7 miliar dari keempat perusahaan. Jumlah itu merupakan akumulasi dari nilai perjanjian masing-masing perusahaan, ialah KPPN dengan perjanjian senilai Rp 6 miliar, PT ICS senilai Rp3,3 miliar, CV MS senilai Rp1,9 miliar, dan PT PRA senilai Rp7,5 miliar.
“Sesuai pengarahan Bapak Presiden Prabowo, Kami bakal terus memperketat pengawasan dan menindak tegas pelanggaran seperti ini. Pertanian nan kuat dimulai dari perlindungan petani. Hanya dengan melindungi mereka, kita bisa mencapai swasembada pangan,” kata sepupu dari pengusaha Haji Isam itu.