TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membeberkan capaian pembangunan prasarana selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ia mengatakan prasarana nan dibangun kementeriannya selama pemerintahan Presiden Jokowi menjadi sarana produksi dan penunjang ekonomi.
Di bagian konektivitas, Basuki mengatakan, Kementerian PUPR dan Badan Usaha Jalan Tol sudah menyelesaikan 2.432 kilometer jalan tol. "Kehadiran jalan tol nan terhubung dengan area produktif, seperti area industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan, bisa mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri," ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis, 3 Oktober 2024.
Selain jalan tol, Basuki menyatakan kementeriannya juga menyelesaikan 5.999 kilometer pembangunan jalan baru, 125.904 meter pembangunan jembatan, 583 unit jembatan gantung, serta 27.673 meter pembangunan flyover dan underpass. Salah satu flyover nan telah diresmikan oleh Presiden Jokowi adalah Flyover Djuanda sepanjang 858 meter di Sidoarjo, Jawa Timur.
Basuki juga mengatakan, hingga saat ini Kementerian PUPR sudah menyelesaikan 53 dari 61 waduk nan dibangun. Bendungan ini termasuk Bendungan Sepaku Semoi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, nan menjadi penyuplai air baku bagi area Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain membangun bendungan, PUPR membangun jaringan irigasi untuk mengairi sawah petani.
“Pada periode 2014-2024, Kementerian PUPR membangun 1.228.440 hektare jaringan irigasi dan merehabilitasi 4.647.547 hektare jaringan irigasi,” kata Basuki. Ia juga mengatakan Kementerian PUPR menyelesaikan 1.371 embung, 493 buah pengendali sedimen dan lahar, serta 2.154 kilometer pengendali banjir dan pengaman pantai.
Kemudian di bagian permukiman, Kementerian PUPR telah menyelesaikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 36.380 liter per detik. Karena itu, Basuki menyatakan akses air minum layak sudah mencapai 93 persen dari total populasi.
Iklan
Capaian keahlian berikutnya menurut Basuki adalah penanganan area permukiman 94.321 hektare, penanganan sampah dan sanitasi 13,7 juta kepala keluarga. “Sehingga, akses sanitasi layak mencapai 82 persen dari total populasi,” kata Basuki.
Sementara untuk bagian perumahan, Basuki menyebut kementeriannya sudahh membangun 10,2 juta unit rumah dengan kontribusi APBN melalui program Sejuta Rumah. Selain itu, membangun 1,49 juta unit rumah melalui program Rumah Swadaya/Batuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), serta membangun 40.347 unit rumah unik dan 71.731 unit rumah susun.
Terakhir, Basuki menuturkan, Kementerian PUPR sudah membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu sebanyak 15 kawasan. Pada Rabu, 3 Oktober kemarin, 7 PLBN sudah diresmikan Presiden Jokowi. Ketujuh PLBN itu, ialah PLBN Napan di NTT nan dibangun dengan biaya Rp 128 miliar, PLBN Serasan di Natuna Kepri dengan biaya Rp 145 miliar, PLBN Jagoi Babang Kalbar Rp 226 miliar, PLBN Sei Nyamuk Kaltara Rp 248 miliar, PLBN Labang Kaltara Rp 210 miliar, PLBN Long Nawang Kaltara Rp 243 miliar, dan PLBN Yetetkun Papua Selatan Rp 146 miliar
“Kami juga merealisasikan pembangunan, rehabilitasi alias pembaharuan sarana pendidikan, olahraga, dan pasar sebanyak 5.939 unit,” kata dia.
Pilihan Editor: Perusahaan Adik Prabowo Subianto Ikut Daftar Calon Penambang Pasir Laut